5 Aturan Pakaian Adat Papua dan Filosofi di Baliknya
Perempuan lajang dan sudah menikah beda pakaian adatnya, lho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terletak di bagian paling timur Indonesia, Papua juga menyimpan keindahan alam serta adat budaya yang menarik. Kondisi alamnya masih asli dan natural, belum banyak tersentuh pembangunan besar-besaran.
Selain itu, pola hidup masyarakatnya pun masih banyak mempertahankan nilai-nilai leluhur dan cara tradisional, termasuk cara berpakaian mereka yang terbilang unik. Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi saat mengenakan baju adat Papua. Status sosial dan kepentingan adat membedakan jenis pakaiannya.
Yuk, cari tahu lebih dalam tentang aturan pemakaian baju adat Papua dan filosofi di baliknya.
1. Koteka ternyata ada beberapa jenis, untuk acara adat didesain lebih mewah
Koteka adalah pakaian khas Papua yang digunakan oleh masyarakat laki-laki. Mereka hampir telanjang bulat, kecuali bagian kemaluannya yang ditutupi dengan koteka. Bentuk koteka berupa selongsong yang mengerucut ke atas, dengan tali yang diikatkan ke pinggang.
Ternyata ada dua jenis koteka, untuk digunakan sehari-hari dan khusus acara adat penting. Koteka untuk sehari-hari terbilang sederhana dan polos tanpa ukiran. Sedangkan koteka untuk upacara adat berukuran lebih panjang dengan ukiran etnik khas Papua.
Ukuran koteka juga dibedakan menurut status sosial pemakainya. Semakin tinggi kedudukan seorang laki-laki dalam tatanan adatnya, makin besar pula ukuran koteka yang ia kenakan.
Baca Juga: Pakai Adat Gorontalo, 10 Gaya Kece Artis Hadiri Resepsi Tania & Alwi
Baca Juga: Filosofi Bijak di Balik Baju dan Aksesoris Pengantin Adat Gorontalo