TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Rekomendasi Buku Puisi Karya Joko Pinurbo, Sudah Baca?

Jokpin menulis puisi dengan gayanya yang unik dan jenaka

Perjamuan Khong Guan (instagram.com/bukugpu)

Bagi kamu penikmat puisi, tentu tidak asing dengan nama Joko Pinurbo. Penyair yang akrab disapa Jokpin ini telah melahirkan karya-karya fenomenal dan menorehkan warna tersendiri dalam dunia sastra tanah air.  Joko Pinurbo mendapat sederet penghargaan nasional dan internasional. Sajak-sajaknya juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman.

Nah, buat kamu yang suka puisi dan mencari rekomendasi bacaan, berikut ini enam rekomendasi buku kumpulan puisi karya Joko Pinurbo, sudah baca semua? 

1. Sepotong Hati di Angkringan

Sepotong Hati di Angkringan (instagram.com/basabasistore)

angkringan adalah nama sebuah sunyi

tempat kau melerai hati

lebih-lebih saat hatimu disakiti sepi

Sepotong Hati di Angkringan diterbitkan pada 2021 oleh DIVA Press. Buku setebal 80 halaman ini berisi 45 puisi yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berjudul 'Sepotong Hati di Angkringan'. Di bagian ini, Yogyakarta menjadi fokus sajak-sajak Jokpin yang menggambarkan suasananya, manusianya, kesunyian, dan kerinduannya. 

Bagian kedua berjudul 'Ibadah Mandi'. Di sini Jokpin menulis puisi tentang perenungannya seputar wabah corona yang mendera. Seperti biasa, Jokpin sangat lihai mengolah dunia yang akrab dengan kita ke dalam sajak-sajak sederhana yang bersahaja. 

2. Perjamuan Khong Guan

Perjamuan Khong Guan (instagram.com/bukugpu)

simsalabim. buka! isinya ternyata ponsel, kartu ATM, tiket voucer, obat jimat, dan kepingan-kepingan rindu yang sudah membatu

Perjamuan Khong Guan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2020. Buku ini berisi 80 puisi yang terbagi dalam empat kaleng. Masing-masing kaleng mengangkat tema yang berbeda, mulai dari tradisi, budaya,  peristiwa, harapan dan masalah sosial.

Tak lupa pula sederet puisi tentang kaleng Khong Guan itu sendiri dan pertanyaan yang sering diajukan orang; ke mana perginya sang ayah di kaleng itu? Di sini Jokpin punya jawaban unik dan nyeleneh perihal keluarga Khong Guan tersebut. 

Baca Juga: Hari Puisi Nasional! 5 Buku Puisi Joko Pinurbo untuk Temani Soremu

3. Surat Kopi

Surat Kopi (instagram.com/fiksigrasindo)

kurang atau lebih setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi

Surat Kopi terbit pertama kali tahun 2014 oleh Motion Publishing. Pada 2019, Grasindo menerbitkan ulang buku ini dengan menambahkan sejumlah sajak yang belum masuk di edisi sebelumnya. 

Puisi-puisi dalam buku ini bermula dari cuitan-cuitan Jokpin di twitter-nya dalam rentang waktu 2012-2014. Cuitan tersebut kemudian dipilih, disunting, dan dikembangkan. 

Buku Surat Kopi ini berisi 163 sajak yang rata-rata panjangnya tak lebih dari empat baris. Pas untuk dibaca di sela-sela kegiatan sehari-hari.

4. Selamat Menunaikan Ibadah Puisi

Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (instagram.com/gramedia.com)

dari kamar mandi yang jauh dan sunyi, saya ucapkan selamat menunaikan ibadah puisi

Buku yang terbit pada 2016 oleh Gramedia Pustaka Utama ini berisi puisi-puisi pilihan karya Joko Pinurbo yang sudah pernah terbit sebelumnya. Mulanya Jokpin ingin menggabungkan semua puisinya menjadi satu buku. Tetapi dengan pertimbangan sana-sini, akhirnya diputuskan untuk memilih sebagian puisi saja dengan harapan dapat menjadi buku pengenal bagi para pembaca yang belum pernah bertemu sajak-sajak Jokpin. 

Judul Selamat Menunaikan Ibadah Puisi sendiri diambil dari frasa dalam salah satu sajaknya yang berjudul 'Puasa'.  Buku ini terdiri dari 121 puisi yang ditulis dalam kurun waktu tahun 1989-2012.

5. Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu

Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (instagram.com/fiksigrasindo)

mata waktu, mata sunyi: memanggil, menelan ceruk cinta yang haus warna, ceruk perempuan, malam ini aku akan tidur di matamu

Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu diterbitkan pertama kali pada 2016 oleh Grasindo. Sama seperti Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, buku yang satu ini juga merupakan sepilihan sajak-sajak Jokpin yang pernah terbit sebelumnya, mulai dari buku Celana (1999) hingga Tahilalat (2012). 

Buku ini berisikan 79 puisi. Dimulai dengan sajak 'Bulu Matamu: Padang Ilalang' dan ditutup dengan puisi berjudul 'Ingatan'. Gaya khas penulisan sajak Jokpin yang jenaka sangat terlihat di buku puisi ini. 

Baca Juga: Sebelum Terkenal Seperti Sekarang, Penyair Joko Pinurbo Pernah Bakar Ratusan Puisinya

Verified Writer

Ekos Saputra

gemar membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya