TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan untuk Gak Terlalu Menyesali Keputusan yang Keliru

Disesali pun gak mengubah yang telah terjadi

Ilustrasi seorang wanita (unsplash.com/joshualuk0108)

Sebagai pengambil keputusan, kamu memang punya tanggung jawab yang besar banget. Terlebih saat keputusanmu gak hanya memengaruhi diri dan hidupmu melainkan juga orang lain. Bahkan, banyak orang.

Meski begitu, keliru mengambil keputusan untuk diri sendiri juga bisa menempatkanmu dalam situasi sulit. Misal, memutuskan mengejar proyek bernilai besar dan mengabaikan proyek-proyek kecil tetapi ternyata malah kena tipu dan gak mendapatkan apa-apa.

Kamu lantas membayangkan seandainya saat itu gak serakah dan terlalu mudah percaya pada orang lain. Pengandaian seperti ini sangatlah wajar. Akan tetapi, gak ada gunanya juga berlarut-larut menyesali keputusan di masa lalu.

1. Jika sejak awal tahu bakal keliru, tentu kamu gak akan mengambil keputusan itu

Ilustrasi siluet seorang pria (unsplash.com/_grey_)

Ketidaktahuan adalah sumber dari kekeliruan keputusan yang kamu ambil. Namanya saja tidak tahu, mau bagaimana lagi? Orang yang tidak tahu kan, tidak bisa disalahkan. Bahkan meski ini tentang dirimu sendiri.

Kamu benar-benar tidak sedang sengaja membuat keputusan yang buruk. Maka jangan sampai kamu menyudutkan dan menghukum diri sendiri. Pada beberapa kasus, akibat yang ditimbulkan dari keliru memutuskan bisa sangat fatal. Namun sekali lagi, maafkan dirimu.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Gak Perlu Menyesali Kesalahan yang Terjadi

2. Jangan sampai kamu membenci diri sendiri atau merasa terlalu bodoh

Ilustrasi wanita murung (unsplash.com/glodimiessi)

Inilah yang akan terjadi bila kamu gak bisa memaafkan diri sendiri atas kekeliruan dalam mengambil keputusan. Dirimu akan seperti terbelah menjadi dua. Yang pertama ialah si pembuat keputusan yang buruk. Yang kedua ialah dirimu yang gak henti-hentinya menyalahkannya.

Bagaimana kamu akan bisa menjalani hidup dengan baik dan bahagia bila seperti ini? Kamu pasti akan merasa sangat tersiksa. Kamu membenci 'seseorang' yang selalu ada dalam dirimu dan kamu gak bisa berlari darinya.

3. Kamu masih bisa memperbaiki kondisi dengan kembali mengambil keputusan

Ilustrasi seorang pria (unsplash.com/calebikaika)

Ibarat barang, kamu mungkin telah tanpa sengaja merusaknya karena cara membawa atau menyimpannya yang kurang tepat. Namun apakah ini berarti gak ada lagi yang bisa dilakukan untuk membuat barang itu gak kehilangan seluruh nilai dan fungsinya?

Benar, seperti disebutkan di awal, beberapa keputusan yang keliru mungkin telah berakibat sangat fatal. Namun pada kondisi seperti ini, kamu bahkan masih bisa membuat keputusan baru untuk membuat kondisinya gak makin buruk. Misalnya, dengan tidak lari dari tanggung jawab.

4. Lebih berhati-hati adalah inti pesan dari kejadian ini

Ilustrasi seseorang dengan sebuah mug (unsplash.com/happpyal)

Makin besar perkara yang perlu diputuskan, kamu juga harus lebih berhati-hati. Jangan lagi hanya mengejar kecepatan dalam membuat keputusan, tetapi yang terpenting ialah ketepatan. 

Jangan lupa, kamu juga harus mengumpulkan sebanyak mungkin informasi sebagai bahan pertimbangan. Pastikan sumbernya tepercaya. Bila dua hal ini dilakukan, semoga lain kali keputusan-keputusan yang kamu ambil menjadi lebih tepat.

Baca Juga: 5 Alasan untuk Tidak Menyesali Kesalahan Masa Lalu Berlarut-larut

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya