Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bernostalgia (unsplash.com/Kinga Howard)
ilustrasi bernostalgia (unsplash.com/Kinga Howard)

Meskipun tidak semua hal di masa lalu berisi pengalaman menyenangkan, tapi ketika sedang bernostalgia, biasanya kita bakal cenderung diingatkan dengan berbagai memori atau kejadian positif yang dulu pernah kita alami.

Inilah alasan logis kenapa nostalgia itu terasa menyenangkan ketika di lain waktu, pikiran cenderung mengarahkan kita untuk melihat sesuatu dari sudut pandang negatif. Ajaibnya ketika sedang mode nostalgia, kita seakan dibawa untuk mengingat rangkaian kejadian indah yang bernilai positif.

Walaupun respon orang bisa berbeda-beda, ada yang merasa senang, kangen, atau justru sedih karena tidak bisa kembali ke masa itu lagi. Namun, banyak orang tetap suka bernostalgia karena beberapa alasan sederhana. Berikut ini tiga alasannya!

1. Saat bernostalgia, diri kitalah yang jadi peran utamanya

ilustrasi wanita tersenyum (unsplash.com/Allef Vinicius)

Penyebab kenapa bernostalgia terasa sangat menyenangkan adalah karena selain kita diingatkan kembali dengan berbagai kejadian menyenangkan. Alasan lainnya adalah kita juga menjadi bintang utama dari cerita hidup kita sendiri.

Menyenangkan sekali ketika kita dibawa ke dalam cerita di mana diri kitalah yang menjadi peran utamanya. Di momen inilah kita dapat merasa bahwa kehadiran kita di dunia ini, gak melulu hanya jadi karakter sampingan saja. Tapi kita juga punya cerita hidup versi kita sendiri yang gak kalah menarik dari kisah orang lain.

Perasaan menjadi bintang utama ini mungkin agak terdengar narsis dan sedikit aneh. Tapi gak seburuk yang kamu kira, nyatanya perasaan seperti ini dibutuhkan agar kita tetap merasa eksis dan membuat kepercayaan diri meningkat.

2. Bersama nostalgia, terselip beberapa kenangan manis di sana

ilustrasi bernostalgia dengan foto (pexels.com/Squared one)

Nostalgia berbeda dari sekadar mengingat memori di masa lalu. Sebab, bersama nostalgia juga terselip beberapa kenangan manis yang tertinggal di sana.

Kenangan manis yang berisi banyak hal positif seperti pencapaian, momen masa kecil, kisah persahabatan, kedekatan keluarga, dan masih banyak lagi. Mengingatnya dapat membuat jiwa merasa tenang dan hati ikut menghangat.

Ya, walaupun berbagai kenangan tersebut tidak dapat diulang kembali atau dirasakan secara fisik, akan tetapi memori yang membekas di ingatan dapat membuat kita merasa seperti terhubung dengan masa lalu.

3. Nostalgia bisa jadi momen di mana kita bisa sejenak kabur dari kenyataan pahit hidup

ilustrasi melihat ke luar jendela (pixabay.com/Victoria_Regen)

Alasan terakhir ini mungkin tergolong agak dark atau kelam. Tapi gak bisa dimungkiri bahwa dengan berbagai kesulitan yang ada di kehidupan ini, sulit bagi kita untuk bisa terus bahagia.

Seringnya, diri ini diliputi dengan banyak hal negatif di sekeliling yang membuat sulit melihat hal-hal positif. Maka gak heran kalau banyak orang akhirnya memilih untuk bernostalgia. Sebab, ini merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga diri tetap waras di tengah masalah dan hiruk-pikuk dunia yang serba cepat. Mengingat kembali memori indah di masa lalu dapat membawa banyak perasaan positif.

Selain itu, nostalgia membuat kita dapat sejenak mengalihkan perhatian dari rumitnya kehidupan orang dewasa. Kita seperti diajak untuk melihat kembali kebahagiaan dan kebebasan saat masih muda, di mana hidup terasa sederhana dan mudah dinikmati.

Nostalgia memang bisa mendatangkan beberapa manfaat positif untuk hidup kita. Tapi, jangan sampai kamu jadi terlalu terpaku dengan masa lalu hingga membanding-bandingkan keadaan dirimu di masa sekarang dengan yang dulu. Segala hal yang ada di masa lalu itu kamu ambil positifnya saja dan jadikan itu sebagai pembelajaran ke depannya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorHay Lee