Dalam banyak budaya, termasuk Batak Toba, anak laki-laki sering mendapat tempat istimewa di keluarga. Mereka dianggap sebagai penerus nama, simbol kebanggaan, hingga harapan besar dalam adat. Tapi, apakah perlakuan ini juga berarti anak perempuan mendapat porsi perhatian yang berbeda?
Artikel ini mencoba menggali lebih dalam soal pandangan masyarakat Batak Toba terhadap peran anak laki-laki. Materi yang digunakan mengacu pada hasil penelitian berjudul Makna Anak Laki-laki di Masyarakat Batak Toba karya Judika N. Sianturi, yang dipublikasikan di Neliti.com. Penelitian ini dilakukan di Sidikalang, Sumatera Utara, dan menggambarkan bagaimana nilai-nilai adat masih memengaruhi pola pikir dan dinamika keluarga Batak hingga sekarang.