Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
forward.com

Anne Frank baru berusia 15 ketika menemui ajalnya, namun tulisan dalam diarynya merupakan dokumen penting yang mencatat kehidupan di bawah Hitler dan Nazi. Bukan hanya itu, banyak orang yang mengatakan bahwa pemikiran yang ia tuliskan dalam diary-nya mengubah banyak pandangan orang terhadap kehidupan dan kemanusiaan.

Anne Frank merupakan keluarga Yahudi sehingga harus bersembunyi selama kependudukan Nazi. Ia menulis diary tersebut selama dua tahun dalam persembunyian bersama keluarganya.

1.Anne Frank dan keluarganya

malibutimes.com

Anne Frank memiliki nama asli Annelies Marie Frank. Ia lahir di Frankfurt am Mainpada 12 Juni 1929. Keluarganya adalah keluarga Yahudi asli Jerman. Ayahnya bernama Otto Frank, seorang pebisnis yang juga bertugas dalam tentaran Jerman selama Perang Dunia Pertama. Sementara ibunya bernama Edith Frank.

Anne Frank adalah anak kedua dan termuda dalam keluarganya. Ia memiliki seorang kakak bernama Margoth Betty Frank yang berusia tiga tahun di atasnya. Margoth Frank juga menulis diary namun tidak pernah ditemukan dan dipublikasikan seperti diary Anne.

Saat anti-semitisme (prasangka dan kebencian kepada Yahudi) mulai muncul, Anne Frank dan keluarganya pindah ke Amsterdam, Belanda. Di sana, ayahnya memulai perusahaan yang menghasilkan rempah-rempah dan pectin untuk pembuatan selai.

2.Kehidupan sulit Anne Frank di Belanda setelah Nazi datang

Editorial Team

Tonton lebih seru di