Dalam buku Useful Delusions: The Power and Paradox of the Self-Deceiving Brain oleh Shankar Vedantam, menurutnya mengeksplorasi bagaimana tidak melihat kebenaran atau fakta sebenarnya terkadang bisa bermanfaat. Hal ini akan membuatmu lebih fokus pada hal-hal positif.
"Ketika kita meyakini hal terbaik tentang pasangan kita dalam kehidupan romantis, kita cenderung memiliki hubungan yang lebih bahagia dengan pasangan tersebut," jelas Shankar.
Cara pandang yang positif tidak hanya mencakup tentang bagaimana cara kita menghitung risiko, tetapi juga cara kita memandang kemampuan kita saat ini untuk berkembang. Hal ini terutama setelah kamu mengalami atau menghadapi masalah.
Rose colored glasses adalah tentang perspektif. Seorang pembicara motivasi Kimberly S. Reed, menurutnya mengubah perspektif adalah jawaban untuk mengatasi kesulitan yang muncul dalam hidup.
"Jika kita memilih untuk percaya bahwa kita akan menang, maka kita bisa melakukannya,” jelasnya.
Namun, Reed juga memperingatkan bahwa meskipun berpikir positif bermanfaat, penting untuk tidak sepenuhnya melupakan sisi negatif. Jadi, penting bagimu untuk mengakui kebenarannya terlebih dahulu, sebelum mengambil langkah berikutnya.
Mendorong diri sendiri dan orang lain untuk melihat sesuatu secara berbeda memang bagus, tetapi tidak jika itu berarti mengabaikan perasaan sebenarnya. Mempraktikkan rasa syukur adalah salah satu cara untuk kembali fokus. Meskipun ini sulit dilakukan, terutama saat kamu berada di titik terendah.
“Kita sering kali tenggelam dalam kegelapan. Ketika kita mengalami masa-masa yang sangat sulit, rasa syukur adalah hal terakhir yang bisa dilakukan, kita perlu memaksa diri untuk menemukan satu hal yang bisa disyukuri,” terang Reed.
Jadi, apa itu rose colored glasses? Adalah cara pandang yang positif terhadap sesuatu. Ternyata hal ini juga bisa memberi manfaat, meskipun dianggap tidak realistis.