Setiap bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, Yogyakarta selalu dipenuhi suasana meriah dengan digelarnya tradisi Grebeg Maulud. Tradisi ini bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang sudah berlangsung sejak masa Kesultanan Mataram. Grebeg Maulud dikenal dengan kemegahan arak-arakan gunungan hasil bumi yang kemudian diperebutkan masyarakat, melambangkan kesejahteraan dan berkah dari raja untuk rakyatnya.
Selain penuh makna, prosesi Grebeg Maulud juga menjadi daya tarik wisata budaya yang selalu ditunggu setiap tahunnya. Mulai dari persiapan gunungan, arak-arakan prajurit Keraton Yogyakarta, hingga momen puncak perebutan gunungan begitu menyita perhatian. Melalui tradisi ini, masyarakat tidak hanya memperingati kelahiran Nabi, tetapi juga menjaga kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Penasaran dengan asal-usul hingga proses tradisi ini?