Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perbedaan Hampers dan Parcel
ilustrasi hampers (pexels.com/Yahya Gopalani)

Intinya sih...

  • Parcel adalah bingkisan yang dibungkus kertas dan dikirim menggunakan pos, berbeda dengan pemahaman orang Indonesia.

  • Hampers merujuk pada bingkisan yang dimuat dalam wadah serupa keranjang, baik itu keranjang anyaman atau peralatan rumah tangga.

  • Kata parcel dan hampers mulai digunakan sebagai istilah yang lebih luas, dengan variasi bentuk dan konten yang disesuaikan dengan momennya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjelang hari besar keagamaan, banyak orang mulai berburu bingkisan untuk diberikan kepada orang terdekatnya. Namun, banyak nih yang menyebut bingkisan sebagai parcel atau hampers.

Tanpa sadar, keduanya merupakan istilah yang berbeda, lho! Biar gak ikut-ikutan tersesat, simak penjelasan perbedaan hampers dan parcel berikut ini.

1. Parcel

ilustrasi keranjang parcel (pexels.com/leopoldo zenteno)

Kalau dengar kata parcel, pikiranmu mungkin langsung melayang ke bingkisan yang disusun dalam rak rotan dan dihias untuk diberikan kepada seseorang sebagai hadiah. Padahal, makna harfiah parcel jauh berbeda dengan pemahaman orang Indonesia selama ini.

Dalam bahasa Inggris, "parcel" punya arti a thing wrapped in paper in order to be carried or sent by mail. Alias sesuatu yang dibungkus kertas dan dikirim menggunakan pos. Jadi, parcel merujuk pada paket yang biasanya dikemas dengan kertas.

2. Hampers

ilustrasi hampers (pexels.com/Shanks Emperor)

Ternyata di Inggris, hampers merupakan sebutan untuk sesuatu yang mengacu pada keranjang anyaman. Biasanya, ukurannya besar dan digunakan untuk mengangkut barang maupun makanan.

Sedangkan di Amerika Utara, istilah hampers digunakan untuk menyebut keranjang peralatan rumah tangga. Misalnya, keranjang laundry atau keranjang tempat menyimpan alat kebersihan. Karena itu, hampers bisa dibilang merujuk pada bingkisan yang dimuat dalam wadah serupa keranjang.

3. Variasi parcel dan hampers

ilustrasi hampers natal (pexels.com/Jess Bailey Designs)

Seiring berjalannya waktu, kata parcel dan hampers mulai digunakan sebagai istilah yang lebih luas meski tak mengubah makna sebenarnya. Bentuk parcel tak melulu kotak berbungkus kertas cokelat atau koran, tapi dikemas rapi dan cantik dengan warna-warna menyenangkan.

Sedangkan hampers digunakan untuk menyebut bingkisan dengan wadah, baik itu keranjang rotan, keranjang besi, ember, kotak kayu, dan masih banyak lagi. Biasanya penjual mengategorikan hampers sesuai momennya, seperti Christmas hampers, charity hampers, birthday hampers, wedding hampers, dan lain-lain.

4. Rekomendasi hampers untuk hari besar keagamaan

ilustrasi hampers Natal (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Dewasa ini, hampers atau parcel tidak melulu berisi makanan, kue kering atau kalengan, serta sirup. Banyak juga variasi yang berisi alat makan hingga wewangian yang didesain spesial. Berikut ini adalah beberapa rekomendasinya.

  • Euodia Home menyediakan paket hampers berisi candle dan diffuser yang punya 15 jenis aroma

  • Bingkisan berupa set cangkir dari Mon Reve

  • Bingkisan dari Dekayu berisi berbagai cutlery dari material kayu

  • Alat makan dengan grafis yang mewah serta set handuk dari The Goods&co

Nah, itu dia beberapa perbedaan hampers dan parcel yang harus kamu tahu. Semoga bermanfaat!

FAQ seputar Perbedaan Hampers dan Parcel

Apakah hampers selalu lebih mahal daripada parcel?

Tidak selalu, tetapi hampers cenderung memiliki harga lebih tinggi karena pengemasan eksklusif, pilihan barang premium, serta desain yang dibuat lebih personal dan menarik.

Kapan biasanya orang mengirim hampers?

Hampers sering diberikan untuk momen spesial seperti Natal, Lebaran, ulang tahun, pernikahan, atau perayaan akhir tahun sebagai hadiah personal atau corporate gift.

Apakah isi hampers harus selalu mewah?

Tidak. Hampers bisa dibuat sederhana namun tetap menarik, misalnya berisi kue kering, teh, mug, dan kartu ucapan dengan kemasan yang rapi dan estetik.

Editorial Team