Siapa nih yang masih suka berantem gara-gara pemakaian kata Idul Fitri dan lebaran? Sebenarnya, arti lebaran dan Idul Fitri sendiri tidak memiliki perbedaan yang signifikan, lho!
Perbedaannya hanya terletak pada asal-usul katanya saja. Nah, daripada ribut tiap tahun, mending kita simak bersama mengenai arti lebaran dan asal-usulnya sebagai berikut!
Mas Ace Salmun Raksadikaria atau yang lebih dikenal dengan M. A. Salmun melansir bahwa istilah lebaran berasal dari tradisi agama Hindu. Penyair besar sekaligus ahli bahasa sastra Sunda dan Indonesia tersebut juga menjelaskan lebih lanjut, istilah lebaran dalam tradisi Hindu memiliki arti selesai, habis, atau usai.
Istilah lebaran kemungkinan besar diperkenalkan oleh Wali Songo sebagai salah satu cara menyebarkan agama Islam. Tujuannya agar penganut agama Hindu tidak merasa asing dengan Islam.
Istilah lebaran sering dipakai oleh masyarakat Jawa dan Betawi. Menurut masyarakat Jawa, istilah lebaran berasal dari kata "wis bar" atau yang berarti sudah selesai. Maksud dari konteks 'sudah selesai' tersebut merujuk pada momen lebaran yang dirayakan setelah menyelesaikan ibadah puasa.
Berbeda dengan masyarakat Betawi, istilah lebaran diambil dari kata lebar yang memiliki makna luas dan lega. Maksud dari makna tersebut merujuk pada perasaan lega dan senang yang dirasakan umat Islam saat merayakan hari kemenangan setelah berpuasa 30 hari lamanya.
Lantas, bagaimana arti lebaran dalam bahasa Indonesia? Dilansir KBBI Daring, lebaran didefinisikan sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.
Nah, penjelasan tersebut sama halnya dengan arti dari Idul Fitri dalam KBBI Daring. Jadi, kamu bisa memilih antara istilah lebaran atau Idul Fitri.
Nah, itu dia arti lebaran dan asal-usul istilahnya. Jadi, kamu tim lebaran atau Idul Fitri, nih?