ilustrasi berbuat kebaikan (pexels.com/RDNE Stock project)
Daripada memikirkan keistimewaan meninggal hari Rabu, akan lebih baik kita fokus mengumpulkan pahala dengan rajin beribadah dan berbuat baik pada sesama. Perintah untuk beramal saleh juga banyak ditekankan dalam Al-Qur'an.
Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, pasti akan mendapat balasan yang setimpal. Begitu pula dengan kejahatan dan perbuatan dosa, seperti dijelaskan dalam surat Al-Zalzalah ayat 7-8 berikut ini:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."
Jika semasa hidup, seseorang banyak beramal, berbuat baik, dan menjauhi maksiat, maka ia akan memetik hasilnya di akhirat nanti. Jadi, kapan pun ajal menjemput tak peduli hari apapun itu, pasti hati akan tetap merasa tenang.
Kesimpulannya, keistimewaan meninggal hari Rabu tidak ada. Tak ada dalil yang menyebutkan tentang keistimewaan meninggal di hari Rabu.
Semoga informasi ini bisa membantu, ya!
Penulis: Kartika Puspita Dewi