ilustrasi pasangan pengantin (pexels.com/Sili Ontheway)
Masih mengutip dari sumber yang sama, arti dalam kejawen pasangan yang jatuh pada topo, awal-awal pernikahannya akan mengalami berbagai masalah atau banyak cobaannya. Misalnya, terkait finansial, pekerjaan, kondisi ketika harus tinggal bersama mertua, dan sebagainya.
Namun, semua masalahnya akan perlahan berkurang ketika mereka sudah memiliki momongan atau anak. Perhitungan weton ini bertujuan untuk kebaikan, agar pasangan dapat mengantisipasi hal kurang menyenangkan terjadi.
Kehidupan anak berubah semakin positif dari berbagai aspek. Mampu membina rumah tangga yang bahagia, harmonis, sejahtera. Topo, mengajarkan untuk melatih kesabaran, tekun berusaha, dan berdoa sehingga masa-masa sulit dilewati dengan bijaksana. Pada akhirnya, pasangan ini meraih kehidupan pernikahan yang sukses bahagia bersama.
Hasil topo tak selalu berakhir buruk, banyak pasangan yang jatuh pada topo berhasil melalui cobaannya dengan baik. Tentu dalam praktiknya perlu ada komunikasi efektif, kerja sama seimbang, saling pengertian, diskusi dengan baik antara kedua pihak pasangan beserta keluarganya, dan bersyukur pada segala hal yang ada. Topo gak mesti nestapa selamanya, kok asal berkomitmen mengupayakan kebaikan dengan kompak.