ilustrasi bonding time antara anggota keluarga (pexels.com/timamiroshnichenko)
Membangun bonding dengan anak pertama tak cukup dengan memberi perhatian ekstra. Orangtua juga perlu berupaya untuk menciptakan momen bermakna dengannya. Pendampingan yang penuh pengertian, komunikasi terbuka, serta perasaan cinta yang penuh akan membuat kondisi ini lebih harmonis.
Anastasia menyampaikan, orangtua dapat memberikan special time one on one kepada anak. Momen ini dilakukan secara adil, baik bagi anak pertama, kedua, dan maupun yang selanjutnya. Special time ini berlaku bagi orangtua dan anak, di mana keduanya menghabiskan waktu hanya berdua, misalnya ibu dengan kakak pertama secara mindful selama 30 menit, kemudian setelah 30 menit, jatah waktu yang sama diberikan pada anak kedua, begitu seterusnya.
"Kita butuh namanya special time one on one sama anak, salah satunya bisa ngemil bareng, mewarnai bareng, main bareng. Jadi kasih waktu 30 menit (untuk maisng-masing anak)," ujarnya.
Special time ini adalah momen bonding sebagai upaya untuk menciptakan komunikasi dan interaksi yang berkualitas. Annisa menegaskan yang dibutuhkan anak adalah one on one dan prinsip keadilan, sehingga pastikan setiap anak memiliki porsi masing-masing dengan durasi yang setara.
"Yang penting anak berasa spesial karena di momen itu cuma berdua doang," jelas Anastasia.
Ia juga menambahkan, anak bisa diberi pemahaman bahwa ini adalah spesial time, di mana setiap anak akan menghabiskan waktu khusus selama kurang lebih tiga puluh menit untuk melakukan rutinitas secara mindful berdua hanya dengan orangtuanya. Hal ini dinilai penting, karena kakak pertama sering merasa terpaksa mengalah karena kehadiran adiknya.
Anastasia menggambarkan situasi ini, "Jadi anak pertama gak langsung merasa gak adil. Karena seringkali, mereka langsung merasa 'mending aku gak usah jadi kakak, mendingan aku gak usah jadi mandiri, karena jadi mandiri, jadi dewasa itu gak enak'. Jadi kita perlu memang belajar pendekatan, cara-cara komunikasinya yang membuat anak kayak 'yaudah gak papa'."
Orangtua bisa mengatur waktu-waktu tertentu supaya kebersamaan dengan anak pertama tidak hilang secara tiba-tiba. Pasalnya, anak pertama mungkin tengah melalui fase yang lebih bergejolak secara emosi, sehingga lebih butuh didengarkan. Sementara adiknya mungkin belum memahami emosi secara utuh, sehingga kehadiran fisik orangtua lebih dibutuhkan.