Ilustrasi baptis (unsplash.com/Julia Michelle)
Mengutip laman Hidup Katolik, orangtua yang membaptiskan bayi mereka sebagai wujud tanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya. Pasalnya, anak belum bisa memilih sendiri, karena ketika masih bayi dia membutuhkan orangtua dalam segala hal. Bayi tidak mungkin bisa makan sendiri, berpakaian sendiri, minum obat sendiri, atau melakukan aktivitas sendiri tanpa orangtua.
Dengan kata lain, orangtua tahu yang terbaik untuk bayinya, termasuk juga iman yang telah mereka yakini. Pemahaman ini telah disampaikan dan diyakini oleh orangtua saat menjawab kesediaan dalam menjalani hidup perkawinan oleh Imam, sesaat sebelum mereka menyatakan janji perkawinan yang berbunyi, “Bersediakah kalian dengan penuh kasih sayang menerima anak-anak yang dianugerahkan Allah kepada kalian, dan mendidik mereka sesuai dengan hukum Kristus dan gereja-Nya?”
Di balik penyataan tersebut, ada pemahaman bahwa orangtua melakukan hal tersebut karena mereka memiliki iman dan keyakinan bahwa anak-anak mereka layak memahami kebenaran iman yang diyakini oleh orangtua. Oleh karena itu, pembaptisan bayi dilakukan orangtua dan tidak menunggu mereka dewasa karena anak-anak perlu dikuduskan sejak awal.
Itulah tadi pembahasan mengenai baptis bayi Katolik. Orangtua memiliki peranan besar dalam mendidik iman anak seperti apa yang mereka yakini dan percaya. Tanggung jawabnya sangat besar bagi sang anak.