Ramadan menjadi momen yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim di dunia. Termasuk para perantau yang sedang menempuh pendidikan atau bekerja. Ini dialami sendiri oleh penulis. Ini menjadi tahun keempat penulis hidup di tanah perantauan. Lebih dari tiga tahun di Bali, kemudian dua bulan belakangan berpindah ke Surabaya.
Rasanya banyak perbedaan yang mencolok ketika harus menjalani puasa di tanah rantauan dibandingkan di kampung rumah sendiri. Kamu yang pernah atau sedang merantau, pasti paham betul apa yang penulis rasakan, seperti berikut ini: