Penampilan sering jadi bahan komentar yang terkesan sepele, padahal bisa menyisakan dampak psikologis mendalam. Meski terdengar “baik” atau dianggap basa-basi, komentar-komentar tersebut sering termasuk dalam microaggression, sindiran halus yang menyampaikan stereotip atau diskriminasi secara terselubung. Banyak orang gak sadar bahwa komentar yang dilontarkan soal berat badan, warna kulit, gaya rambut, atau cara berpakaian, justru memperkuat standar kecantikan sempit yang menyudutkan banyak pihak.
Microaggression soal penampilan bisa datang dari siapa saja, bahkan dari teman dekat atau keluarga sendiri. Sayangnya, karena sering dianggap hal lumrah atau tradisi, bentuk-bentuk microaggression ini terus dibiarkan dan diwariskan. Penting untuk menyadari pola-pola ucapan yang merugikan ini supaya bisa mengubah cara bersikap. Yuk, kenali beberapa bentuk microaggression yang paling sering terjadi terkait penampilan, dan kenapa harus berhenti melakukannya