Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
1.jpg
Media tour store Atsiri di ASHTA District 8, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis (26/6/2025). (dok. Rumah Atsiri)

Intinya sih...

  • Rumah Atsiri berawal dari 'ketidaksengajaan' Natasha Clairine menemukan bangunan tua bersejarah yang menjadi pusat edukasi, pariwisata, dan gaya hidup berbasis minyak atsiri.

  • Atsiri fokus pada edukasi aromatik dengan pendekatan interaktif, berkembang menjadi produk baru saat pandemi COVID-19, dan kini membuka permanent store di ASHTA District 8, SCBD.

  • Di permanent store terbarunya di ASHTA, Atsiri membawa konsep interaktif lewat kehadiran DIY Fragrance Bar dengan harga mulai dari Rp128 ribu saja.

Jakarta, IDN Times - Rumah Atsiri Indonesia kini resmi hadir di Jakarta lewat pembukaan store permanennya yang berlokasi di ASHTA District 8, SCBD, Jakarta Selatan. Mengusung konsep 'Atsiri Fragrance Bar Scentperience', store ini menawarkan pengalaman retail yang imersif dan multisensori berbasis tanaman atsiri asli Indonesia. Perpaduan antara gaya hidup urban dan kekayaan alam Nusantara menjadi daya tarik utama yang membedakan Atsiri dengan brand lain di ranah wewangian.

Langkah ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Rumah Atsiri dalam memperkenalkan kembali potensi tanaman aromatik ke masyarakat luas. Pada Kamis (26/6/2025) di ASHTA District 8, SCBD, Jakarta Selatan, IDN Times berkesempatan untuk mengunjungi permanent store Atsiri di ASHTA. Ada pengalaman imersif yang bisa dirasakan pengunjung, misalnya DIY fragrance yang bisa ditambahkan charm. Yuk, simak lebih lanjut keseruannya dan perjalanan Atsiri yang berawal dari destinasi aromatik hingga menjadi fragrance retail lebih luas!

1. Rumah Atsiri bermula dari 'ketidaksengajaan'

Media tour store Atsiri di ASHTA District 8, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis (26/6/2025). (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Tak semua destinasi dirancang sejak awal dengan blueprint yang matang. Beberapa justru lahir dari pertemuan tak terduga antara masa lalu dan masa kini, seperti yang dialami oleh pendiri Rumah Atsiri. Di balik aromanya yang kini akrab di hidung banyak orang, Rumah Atsiri menyimpan cerita unik yang dimulai dari ketidaksengajaan keluarga Natasha Clairine menemukan bangunan tua bersejarah.

Bangunan itu bukan sekadar peninggalan arsitektur biasa, melainkan jejak penting yang pernah dirancang oleh Soekarno. Perjalanan mengejutkan tersebut menjadi titik tolak berdirinya Rumah Atsiri yang kini berkembang sebagai pusat edukasi, pariwisata, dan gaya hidup berbasis minyak atsiri.

"Sebenarnya (Rumah Atsiri) hadir karena gak sengaja, jadi intinya keluargaku nemu suatu bangunan, terus bangunannya ternyata dibangin tahun 63 oleh Soekarno untuk menjadi pabrik minyak atsiri terbesar se-Asia. terus pergantian pemerintahan, akhirnya pabrik itu dilelang, jadi pas kita nemu udah punya swasta. Terus 2016 akhirnya kita finalize dan di 2018 Rumah Atsiri kita buka," jelas Natasha Clairine, Founder Rumah Atsiri.

2. Atsiri berawal dari sebuah destinasi yang berfokus pada edukasi aromatik

Media tour store Atsiri di ASHTA District 8, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis (26/6/2025). (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Sejak awal, Rumah Atsiri memang tidak sekadar hadir sebagai tempat wisata biasa. Fokus utamanya adalah menciptakan sebuah destinasi yang edukatif, khususnya dalam mengenalkan kekayaan aroma dan potensi minyak atsiri Indonesia. Melalui pendekatan interaktif, pengunjung diajak mengenal proses pembuatan essential oil hingga eksplorasi aroma secara langsung, menjadikan Rumah Atsiri sebagai tempat belajar yang menyenangkan.

Seiring berjalannya waktu, misi edukatif itu pun berkembang. Momentum pandemi COVID-19 di tahun 2020 menjadi titik awal lahirnya lini produk dari Atsiri, dimulai dari hand sanitizer yang langsung mendapat respons positif. Ekspansi pun berlanjut ke Jakarta, dimulai dari Sarinah pada 2022. Langkah ini menjadi jembatan yang menghubungkan pengalaman aromatik Rumah Atsiri dengan masyarakat urban yang lebih luas.

"Sebenarnya kita buka awalnya sebagai destinasi dan fokus di edukasi, lalu akhirnya berkembang untuk menjadi produk baru tahun 2020. Kebetulan pas Covid, dan langsung diminati karena hand sanitizer. Tahun 2022 akhirnya kita meluas ke Jakarta, khususnya di Sarinah, karena kita diajakin teman. Di Sarinah kita buka selama 2 tahun, sedangkan untuk store-nya masih pop-up," lanjut Natasha.

3. Kini, Atsiri membuka permanent store di ASHTA District 8, SCBD

Media tour store Atsiri di ASHTA District 8, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis (26/6/2025). (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Setelah dua tahun hadir di Sarinah yang kini sudah tutup, Atsiri kini membuka langkah baru dengan menghadirkan permanent store di ASHTA District 8, SCBD. Meski bergeser lokasi, mereka tetap mempertahankan konsep utamanya: pengalaman dan edukasi. Salah satu aktivitas andalannya, DIY Fragrance, tetap dihadirkan sebagai cara untuk menjaga identitas Atsiri sebagai brand yang berbasis eksplorasi aroma dan interaksi langsung dengan pengunjung.

"Nah, tapi yang di Sarinah tutup, sekarang kita mencoba di ASHTA untuk permanent store, kita mau coba dulu. Tapi kita tetap ada DIY Fragrance, karena di Rumah Atsiri itu kan poin utamanya experience dan edukasi, kita gak mau menghilangkan itu," kata Natasha.

4. Bukan hanya sniff parfum, kamu juga bisa mengkreasikan parfum kamu sendiri!

Media tour store Atsiri di ASHTA District 8, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis (26/6/2025). (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Di permanent store terbarunya di ASHTA, Atsiri membawa konsep interaktif yang jadi ciri khas mereka lewat kehadiran DIY Fragrance Bar. Di sini, kamu nggak cuma bisa mencoba parfum-parfum yang tersedia, tapi juga membuat parfum versimu sendiri berdasarkan empat elemen dasar: earth, water, air, dan fire. Untuk yang butuh panduan, tersedia buku resep aroma dan opsi pembuatan parfum berdasarkan zodiak, jadi kamu bisa menciptakan aroma yang benar-benar sesuai kepribadian. Namun, jika ingin lebih bebas bereksperimen, kamu juga bisa meracik komposisi aroma sesuka hati.

Pengalaman DIY ini bisa kamu nikmati dengan harga mulai dari Rp128 ribu saja. Menariknya, kamu juga bisa menambahkan sentuhan personal lewat pilihan beads atau charm yang bisa dipasang di botol parfum buatanmu, dengan tambahan harga mulai dari Rp5 ribuan.

5. Aktivitas yang bisa kamu explore di Atsiri ASHTA

Media tour store Atsiri di ASHTA District 8, SCBD, Jakarta Selatan pada Kamis (26/6/2025). (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Gerai ini menjadi langkah lanjutan dari upaya Rumah Atsiri dalam mengenalkan kembali kekayaan tanaman aromatik khas Indonesia ke khalayak yang lebih luas, khususnya generasi urban. Setelah dikenal sebagai destinasi wellness berbasis aroma di kawasan Tawangmangu, kini Rumah Atsiri membawa pengalamannya lebih dekat dengan masyarakat Jakarta melalui pendekatan retail yang interaktif dan modern.

Di store terbaru ini, pengunjung tak hanya bisa mencoba berbagai produk seperti parfum, essential oil, sabun batang, dan pengharum ruangan, tapi juga menikmati pengalaman multisensori lewat lima zona eksplorasi berbeda:

  • Scent Discovery Zone: Titik awal eksplorasi aroma khas dan seasonal Rumah Atsiri.

  • Categorical Display: Showcase lengkap parfum, body oil, soap bar, dan aromatherapy blends.

  • Gifting Area: Kurasi hampers, gift sets, dan highlight kampanye untuk kebutuhan personal maupun korporat.

  • DIY Fragrance Bar: Area meracik parfum dan charms sendiri, memberikan pengalaman personalisasi aroma.

  • Custom Gift Consultation: Konsultasi hadiah dengan rekomendasi produk dan wrapping khusus sesuai kebutuhan.

Permanent store Atsiri di ASHTA District 8, SCBD, mulai buka pada 28 Juni 2025 untuk publik. Gimana, tertarik untuk berkunjung ke sini?

Editorial Team