Sebelum Menyesal, Berhenti Lakukan 8 Hal Ini saat Usia 20-an

Berhentilah menjatuhkan orang dengan berpenampilan biasa, sebab mereka tidak terlihat menarik. Pada faktanya, kamu sudah tidak membutuhkan teman untuk menjadikan dirimu keren atau bahkan terkenal. Akan tetapi, carilah teman yang senantiasa peduli terhadap dirimu. Toh, sudah bukan saatnya lagi bagi kamu memaksakan diri sendiri berteman dengan orang yang sebenarnya tidak kamu sukai, apalagi hanya karena ingin disenangi oleh banyak orang.

Ingat, kebahagiaan bukan datang dari orang lain, melainkan dari standar kebahagiaan yang telah ditentukan. Dan, kenyataan pahit yang harus diterima adalah semakin bertambahnya usia, semakin sulit pula menemukan teman yang berperangai tulus, jujur, dan setia. 

Saat di usia ini kamu baru menyadari bahwa terdapat beberapa hal yang tidak dapat kamu kontrol dalam hidup. Wajar, jikalau berpikir bahwa dunia berjalan seperti yang tidak kamu inginkan. Jauh saat dahulu, rasanya hidup kini makin berat saja, setiap harinya tidak dapat terhindar dari suatu masalah, hingga menggiring terpaku pada suatu permasalahan pelik tentang ‘adil’ atau ‘tidak adil’ semua yang telah terjadi.

Sekarang, hanya terdapat dua pilihan, bangkit dari situasi ketidakadilan tersebut atau terdiam menunggu tanpa melakukan suatu usaha apa pun. Cepat atau lambat, pilihan kamu akan memengaruhi ketika menginjak usia seperempat abad nanti.

Jangan pernah sedikit pun celakakan dirimu sendiri. Selagi bugar, kesehatan memang tidak ada harganya. Namun, tatkala penyakit menyerang, baru menyadari bahwa kesehatan adalah aset berharga yang pernah dimiliki.

Biasanya tubuh akan memberikan sinyal, bahwa terdapat organ di dalam tubuh yang sedang bermasalah. Nah, sebelum terlambat, terapkan istirahat yang cukup, hindari begadang, pilih makanan yang bergizi, dan sempatkanlah berolahraga walaupun hanya sebentar.

Kebiasaan menunda sepertinya hampir tidak mengenal jenis usia. Hentikanlah kebiasaan ini sejak dini, sebab kata orang bijak “waktu tidak akan pernah terulang kembali.” Selagi ada waktu, di umur yang masih berkepala dua ini biasakanlah untuk tidak lagi menunda-menunda perkerjaan atau mengerjakan tugas.

Sebab jika sudah terbiasa, akan menjadikan kamu sebagai manusia yang unggul di antara yang lainnya, bukan karena mempunyai waktu lebih, akan tetapi mempunyai kesempatan untuk menciptakan kemenangan yang lebih banyak. Come on, I know you can do it!

Sejatinya uang bukanlah sumber kebahagiaan, akan tetapi hidup tanpa uang akan membuat hidup seseorang menjadi nelangsa. Untuk itu, kamu perlu memprioritaskan keuangan dengan cermat seperti tidak perlu membeli sesuatu yang sebenarnya tidak kamu butuhkan, hanya sedang kepengin, atau sekadar ingin mengikuti perkembangan tren saja. Lebih baik, alokasikan uangmu itu untuk menabung dan berinvestasi.

Poin penting lainnya ialah, uang itu memang penting, tetapi, ingat, uang bukanlah segala-segalanya. Sialnya, tak sedikit orang kerap termakan oleh prespektif  “Punya banyak uang sebagai penentu kebahagiaan hidup seseorang”. Toh, sekalipun jumlah kekayaanmu seperti Mark Zuckberg pun, tetap saja tidak akan merasa bahagia, jikalau tidak pernah merasa cukup. Untuk itu, bijaklah dalam menyikapi uang dan mulai berhentilah memperlakukan uang sebagai hal yang besar.

Memasuki usia 20 tahun, belajarlah untuk bertanggung jawab terhadap kesalahan yang kamu perbuat, minta maaf, hingga tebuslah berbagai kesalahanmu. Sikap bijak ini akan mendorong dengan cepat seseorang menjadi pribadi yang matang dan percaya diri.

Tidak takut lagi mengambil risiko, kata maaf terasa ringan terucapkan, serta mudah dan tidak segan untuk mempertanggungjawabkan segala permasalahan yang sedang menimpa. Pada usia muda ini, janganlah pernah lari dari suatu masalah, sebab ketika kamu mengelolanya dengan baik, akan memberi suatu kekuatan yang tidak akan pernah didapat oleh seorang pengecut.

Salah satu langkah yang mesti ditempuh agar tidak lagi terjebak menyalahkan diri sendiri ialah dengan memaafkan dirimu sendiri, tidak peduli seburuk apa pun itu keadaannya. Tegaskan, bahwa kamu mengakui kesalahan yang telah diperbuat dan bersedia akan memperbaikinya sekaligus menerima segala konsekuensinya.

Belajarlah untuk menerima kekurangan diri, tidak melulu menyalahkan keadaan, dan jadikanlah kekurangan sebagai batu loncatan agar senantiasa dapat mendorong kamu untuk selangkah lebih maju.

Satu hal yang harus kamu tahu, bahwa seseorang tidak akan pernah berubah jika dia sendiri tidak menghendakinya. Untuk itu, selain waktu kamu habis hanya untuk menunggu seseorang berubah sesuai dengan apa yang kita harapkan, tetap saja mustahil itu bakal terwujud. Alangkah baiknya, jika kamu mendorong diri sendiri untuk melakukan perubahan aktif seperti berbuat lebih baik lagi pada setiap harinya.

Kalau kamu berhenti lakukan saat usia 20 tahunan ini, bisa jadi akan mendorongmu untuk menjadi orang sukses dan bahagia tepat pada usia sepuluh tahun mendatang. Apakah kamu sudah siap untuk melakukannya sekarang juga nih?