ilustrasi lingkungan pergaulan (pexels.com/Athena)
Kenyataannya, kamu adalah makhluk sosial, maka menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan sosial adalah upaya yang sebenarnya untuk semakin berbahagia. Sering-seringlah berkumpul dengan orang yang pola pikirnya realistis, supaya kamu bisa belajar banyak sehingga pikiran semakin terbuka dalam melihat kenyataannya. Hindari orang-orang yang perilakunya di luar nalar, karena kamu akan stres sendiri dengan drama-drama yang diciptakannya.
Membangun sudut pandang yang sesuai dengan kenyataan membuatmu mampu melihat situasi secara teliti. Ketika ada peluang sukses yang sesuai impianmu, maka akan ada upaya nyata yang dilakukan supaya gak cuma menjadi mimpi. Meski kamu juga teguh pada pendirian, tapi jika kenyataannya gak sejalan, gak akan memaksakan diri. Mencoba mencari titik temunya yang bisa dilakukan hingga menghasilkan sesuatu.
Kamu pun akan menjalani kehidupan dengan lebih santai. Menghargai perbedaan pandangan, sehingga banyak orang yang senang dengan kehadiranmu. Lihatlah kenyataan, jangan malah tenggelam dalam angan-angan. Miliki tujuan hidup yang jelas dengan mempertimbangkan banyak hal, lalu membuat perencanaan yang masuk akal.
Jika mengalami kendala yang bikin kamu kesal, sedih, marah, dan sebagainya, maka jangan dipendam emosinya. Keluarkan saja, karena pribadi yang berpikiran realistis tahu bahwa emosi itu memang dimiliki oleh setiap orang, dan perlu dikontrol supaya gak merusak kesehatan mental. Jangan selalu terburu-buru ketika mengalami sesuatu. Lihat situasinya, lalu pahami dulu.