IDN Times/Reynaldy Wiranata
Hingga beberapa hari sebelum IMS 2020, rupanya Rachmat belum mengganti profil LinkedIn miliknya sesuai dengan jabatan terkini. Alih-alih menyebut dirinya sebagai CEO, ia menuliskan posisi karyawan pada perusahaan yang identik dengan warna merah itu.
Jawaban Rachmat cukup sederhana. "Saya masih menunggu mas Zaky untuk memperbarui profilnya. Mungkin, saya akan mengabaikan itu karena secara teknis saya adalah karyawan BukaLapak," jawab Rachmat.
Yang lebih unik lagi, alumnus Science and Engineering Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat ini, mengaku tak tahu mengapa dipilih (atau memilih) BukaLapak. Namun, ia merasa berjodoh dengan BukaLapak.
Ia bercerita ketika Zaky dan sejumlah founder BukaLapak mendirikan perusahaan, mereka memiliki visi untuk bisa mengubah nasib hidup banyak orang melalui internet. Ia merasa itu sejalan dengan mimpinya menjadi pemimpin organisasi yang mengubah banyak orang.
"Saya melihat ini sebagai suatu panggilan. Ini opportunity untuk mewujudkan cita-cita saya tadi," ujarnya.