ilustrasi orang tua dan anak membaca buku (pexels.com/Andy Kuzma)
Tak bisa dimungkiri, banyak orangtua menganggap aktivitas membacakan buku pada anak usia dini terutama bayi adalah percuma. Toh, mereka belum mengenal huruf apalagi memahami isi bacaan. Padahal, dilansir dari "Journal of Early Childhood Literacy" yang diterbitkan Sage Publishing, membaca memiliki segudang manfaat bagi perkembangan anak.
Selain menggali kemampuan literasi dan kognitif, membaca meningkatkan kesehatan jangka panjang memori dan otak. Kegiatan ini dapat mengurangi stres, menstimulasi rasa ingin tahu, kreativitas, dan imajinasi. Anak pun tumbuh menjadi pribadi penuh percaya diri, berempati, dan bersimpati karena mendapat beragam pandangan dari buku bacaannya.
Agar tak menjadi aktivitas yang membosankan dan membebani anak, orangtua dapat menjadikan membaca bersama anak sebagai kebiasaan sehari-hari. Mulailah secara perlahan dengan bacaan ringan yang disukai anak. Tak perlu duduk berjam-jam, cukup luangkan waktu sekitar 30 menit sehari untuk membaca bareng anak sebagai pengganti screen time.
Durasi serta jenis bacaan dapat ditingkatkan seiring waktu dan mengikuti minat anak. Orangtua pun bisa mulai memperkenalkan aktivitas ini sejak anak dalam kandungan. Semakin cepat kebiasaan baik dibentuk, semakin terasa besar pula manfaatnya. UNESCO menetapkan waktu membaca orang dewasa minimal 4—6 jam sehari. Nah, sudahkah kamu membaca hari ini?