Kehadiran kecerdasan buatan telah mengubah cara kita bekerja, belajar, dan mengambil keputusan. Dari menulis teks, menganalisis data, hingga merencanakan perjalanan, AI menawarkan kemudahan yang sulit diabaikan. Namun, di balik efisiensi tersebut, ada satu risiko yang sering luput disadari.
Kita menghadapi melemahnya kemampuan berpikir kritis akibat terlalu bergantung pada jawaban instan. Agar AI tetap menjadi alat pendukung, kita perlu memanfaatkan secara bijaksana. Berikut enam cara memanfaatkan AI tanpa harus mengorbankan kemampuan berpikir kritis.
