Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mahasiswa
ilustrasi mahasiswa (unsplash.com/javier trueba)

Intinya sih...

  • Kebutuhan primer wajib dipenuhi untuk kehidupan sehari-hari, sementara sekunder lebih ke arah pelengkap yang tidak mendesak.

  • Tempat tinggal, makanan, biaya pendidikan, transportasi, dan kesehatan termasuk kebutuhan primer mahasiswa.

  • Hiburan, fashion, gawai canggih, dan dekorasi masuk dalam kategori kebutuhan sekunder.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hidup sebagai mahasiswa itu gak melulu soal kuliah, bikin tugas, ikut organisasi, dan skripsi. Ada satu hal penting yang sering bikin pusing: cara mengatur kebutuhan sehari-hari. Apalagi untuk anak rantau, salah kelola dikit bisa bikin uang jajan ludes sebelum akhir bulan.

Nah, biar gak bingung, penting untuk tahu perbedaan kebutuhan primer dan sekunder. Dengan begitu, kamu bisa lebih bijak dalam belanja dan tetap bertahan hidup sampai akhir bulan tanpa drama makan mi instan tiap malam. Di sini, kamu akan diajak mengetahui perbedaan kebutuhan primer dan sekunder agar gak salah bikin prioritas.

1. Apa itu kebutuhan primer dan sekunder

ilustrasi mahasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Secara sederhana, kebutuhan primer merupakan hal-hal yang wajib sekali dipenuhi karena menyangkut kehidupan sehari-hari. Kalau ini gak ada, kehidupan mahasiswa bisa kacau balau. Sementara, kebutuhan sekunder lebih ke arah pelengkap, yang bikin hidup lebih nyaman, gaya, atau seru, tapi sebenarnya gak mendesak.

Sebagai gambaran, makan itu primer, tapi jajan kopi di kafe kekinian itu sekunder. Punya tempat tinggal itu primer, tapi dekor kamar biar estetik itu sekunder. Jadi, masalahnya bukan boleh atau gak punya kebutuhan sekunder, tapi lebih pada mana yang harus didahulukan.

2. Kebutuhan primer mahasiswa

ilustrasi makan makanan sehat (pexels.com/Kampus Production)

Yuk, kita bedah satu per satu kebutuhan primer mahasiswa!

  1. Tempat tinggal
    Bagi anak rantau, kos atau kontrakan merupakan kebutuhan utama. Pilih tempat yang strategis dekat kampus biar hemat ongkos transportasi, aman dari kebocoran selama hujan, dan ada fasilitas dasar. Fasilitas dasar ini mencakup listrik, air, dan akses internet. Ingat, gak perlu buru-buru cari kos estetik demi Instagram Feed. Yang penting fungsinya, kan?

  2. Makanan dan minuman
    Perut kenyang, otak pun jalan. Kalau urusan makan saja berantakan, kuliah bisa berantakan juga. Kebutuhan makan jelas primer, tapi cara mengelolanya bisa fleksibel. Masak sendiri bisa lebih hemat. Namun, kalau sibuk, kamu boleh, kok, jajan di warteg atau kantin. Intinya, jangan sampai terlalu sering skip makan atau cuma mengandalkan kopi dan mi instan.

  3. Biaya pendidikan
    Ini yang sering dilupakan mahasiswa. Biaya kuliah itu sendiri merupakan kebutuhan primer, mulai dari bayar UKT, beli buku, sampai fotokopi bahan kuliah. Kalau ini gak diutamakan, bisa-bisa kamu gak bisa lulus tepat waktu. Jadi, jangan sampai dana pendidikan terpakai untuk hal-hal yang sifatnya kebutuhan sekunder.

  4. Transportasi
    Untuk yang rumahnya jauh dari kampus, transportasi jelas jadi kebutuhan primer. Kebutuhan ini bisa motor, sepeda, atau ongkos transportasi umum. Namun, punya motor keluaran tahun terbaru jelas bukan kebutuhan primer.

  5. Kesehatan
    Sering disepelekan, kesehatan itu kebutuhan primer. BPJS, obat-obatan, atau biaya ke dokter kalau sakit harus disiapkan. Jangan sampai pas sakit malah bingung karena gak ada dana cadangan, ya.

3. Kebutuhan sekunder mahasiswa

ilustrasi hang out (unsplash.com/Rendy Novantino)

Kalau kebutuhan primer sudah terpenuhi, barulah kita bisa bicara kebutuhan sekunder. Ini bukan berarti gak penting, tapi lebih ke tambahan biar hidup lebih asyik.

  1. Hiburan
    Nonton di bioskop, nongkrong di kafe, jalan-jalan ke mal, sampai langganan Netflix masuk kategori sekunder. Hiburan itu penting untuk jaga kesehatan mental. Meski begitu, kalau tiap akhir pekan duit dipakai untuk hedon, bisa-bisa saldo rekening cepat terkuras sebelum akhir bulan.

  2. Fashion dan gaya hidup
    Pakaian jelas primer, tapi kalau udah ngomongin branded outfit, limited edition sneakers, atau tas kekinian, itu jatuhnya sekunder. Itu semua memang bikin pede, tapi bukan berarti harus jadi prioritas.

  3. Gawai canggih
    Mahasiswa jelas perlu HP atau laptop untuk menunjang kegiatan kuliah. Namun, kalau tiap tahun beli baru demi ikut tren, itu sekunder.

  4. Dekorasi dan lifestyle aesthetic
    Bikin kamar kos ala Pinterest memang bikin betah. Namun, ingat, itu bukan kebutuhan mendesak. Kalau anggaran masih terbatas, fokus saja dulu ke kasur yang nyaman, bukan lampu tumblr atau rak kayu estetik.

4. Cara bijak mengatur keuangan sesuai kebutuhan

ilustrasi menyusun skala prioritas (freepik.com/wayhomestudio)

Biar gak salah langkah, coba pakai tips ini!

  • Buat daftar kebutuhan primer dulu, baru sisihkan sisa uang untuk kebutuhan sekunder.

  • Gunakan metode 50-30-20. Perinciannya, 50 persen untuk kebutuhan primer, 30 persen untuk kebutuhan sekunder, dan 20 persen untuk tabungan atau dana darurat.

  • Bedakan antara “butuh” dan “ingin”. Kalau kamu masih bisa hidup normal tanpa barang itu, berarti itu masuk kebutuhan sekunder.

  • Sesuaikan dengan kondisi keuangan. Jangan sampai gaya hidup sekunder bikin kamu ngutang.

Menjadi mahasiswa itu bukan cuma soal belajar akademik, tapi juga belajar mengatur prioritas hidup. Dengan membedakan kebutuhan primer dan sekunder, kamu bisa lebih bijak mengelola keuangan, tetap fokus kuliah, tapi tetap punya ruang untuk bersenang-senang. Ingat, hidup itu butuh keseimbangan. Kebutuhan primer harus terpenuhi dulu, baru kebutuhan sekunder bisa dinikmati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎