Toxic positivity didefinisikan sebagai gagasan mendorong orang untuk hanya merasakan emosi positif, seperti bahagia, melihat sisi baiknya, semangat, ceria, dan sebagainya. Meskipun sepintas tampak baik, tetapi toxic positivity mengisyaratkan bahwa emosi negatif, seperti sedih; marah; kesal; dan lelah sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima sehingga perlu disembunyikan. Padahal, semua jenis emosi adalah manusiawi dan tidak perlu ditutupi.
Yang lebih parah, terkadang orang menggunakan toxic positivity untuk menyemangati orang lain. Tanpa disadari, ini memberikan lebih banyak bahaya daripada membantu. Menurut laman Medical News Today, toxic positivity bisa menyebabkan seseorang merasa perasaannya tidak divalidasi, terisolasi, mengabaikan masalah sesungguhnya, hingga masalah komunikasi. Sehingga, ini sama sekali bukan merupakan cara yang baik untuk memberikan dukungan.
Agar tidak terbiasa memberikan toxic positivity pada temanmu yang membutuhkan dukungan, yuk kita cari tahu bagaimana cara memberikan dukungan tanpa toxic positivity.