Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cara memilih pasir kucing yang tepat (unsplash.com/Neakasa)
ilustrasi cara memilih pasir kucing yang tepat (unsplash.com/Neakasa)

Intinya sih...

  • Pasir clumping praktis dan mudah dibersihkan, namun menghasilkan banyak debu

  • Pasir non-clumping lebih ekonomis tapi kurang praktis karena urine tidak menggumpal

  • Pasir kristal silika tahan lama, meredam bau, tapi harganya cenderung lebih tinggi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Merawat kucing bukan hanya soal memberi makan atau mengajaknya bermain, tapi juga memperhatikan kebersihan dan kenyamanannya, lho. Hal yang kerap diabaikan adalah pasir kucing yang tepat. Banyak orang gak sadar bahwa salah memilih pasir kucing yang tepat bisa memengaruhi kesehatan, kenyamanan, bahkan perilaku kucing kesayanganmu, lho.

Nah, artikel ini, akan membantu kamu menentukan mana yang paling cocok untuk anabul yang sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan sehari-hari mereka. Yuk, simak panduan lengkapnya di bawah ini!


1. Pasir clumping dikenal praktis dan mudah dibersihkan

ilustrasi cara memilih pasir kucing yang tepat (pexels.com/Nadiye Odabaşı)

Pemilik kucing mulai memilih pasir gumpal atau pasir clumping. Ketika pasir jenis ini terkena urine atau kotoran, akan membentuk gumpalan padat. Karena hanya perlu mengambil bagian yang menggumpal dari kotak sampah, pemilik akan lebih mudah membersihkan kotak sampah setiap hari. Selain itu, pasir clumping biasanya sangat menyerap, yang memastikan bahwa area litter box tetap kering dan gak berbau.

Namun, sebelum memilih jenis ini, kamu harus mempertimbangkan beberapa hal. Seringkali, pasir clumping menghasilkan banyak debu, terutama yang terbuat dari bentonit. Debu ini dapat berbahaya bagi kucing dengan asma atau masalah pernapasan, lho. Pikirkan juga cara menyimpannya, ya, soalnya, pasir ini sangat mudah menggumpal sebelum dipakai kalau gak tertutup rapat.


2. Pasir non-clumping, lebih ekonomis tapi kurang praktis

ilustrasi cara memilih pasir kucing yang tepat (pexels.com/Nadiye Odabaşı)

Saat pasir non-clumping terkena cairan, mereka gak membentuk gumpalan. Sebaliknya, butiran pasir ini mengambil urine dan menyebarkannya di seluruh area kotak sampah. Kelebihannya, kamu mudah menemukannya di pasaran dan harga yang lebih murah daripada jenis lainnya. Jika ingin menghemat uang, jenis ini bisa jadi solusi, terutama jika kamu memiliki banyak kucing.

Namun, pasir non-clumping mengurangi kebutuhan untuk mengganti seluruh isi kotak sampah lebih sering. Urine gak menggumpal, jadi jika gak cepat diganti, akan bau cepat, lho. Tentu saja, perawatan menjadi lebih rumit dan mungkin gak sesuai untuk pemilik yang memiliki waktu terbatas.


3. Pasir kristal silika, lebih tahan lama dan meredam bau

ilustrasi kotak pasir kucing (flickr.com/Wink88)

Pasir kristal silika terdiri dari butiran kecil yang terlihat seperti kristal transparan. Butiran silika ini memiliki daya serapnya yang sangat tinggi, dan memungkinkannya ampuh menahan banyak cairan sekaligus mengurangi bau yang tak sedap. Pasir ini juga tahan lama, sehingga pemilik kucing yang sibuk dapat menggunakannya selama beberapa minggu sebelum perlu diganti sepenuhnya.

Namun, pasir silika memiliki kekurangan yang harus diperhatikan, lho. Pasir kristal dikenal karena harganya yang cenderung lebih tinggi, dan beberapa kucing gak suka teksturnya yang keras. Jadi, meski gak banyak debu, kucing mungkin menelan partikel kecil atau menempel di bulu mereka, terutama jika mereka suka menjilati kaki mereka setelah menggunakan kotak sampah.


4. Pasir alami yang ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan

ilustrasi litter box kucing (unsplash.com/Litter Robot)

Pasir alami berasal dari bahan organik seperti jagung, gandum, atau serbuk kayu. Salah satu keuntungan terbesarnya adalah ramah lingkungan karena dapat terurai secara alami. Selain itu, pasir alami biasanya gak menimbulkan banyak debu dan gak mengandung bahan kimia, sehingga aman untuk kucing yang mungkin alergi terhadap pasir sintetis. 

Banyak pemilik kucing juga menyukai bau pasir alami ini. Namun, daya serap pasir alami biasanya bervariasi tergantung pada bahan dasarnya. Beberapa jenis kurang baik dalam menahan bau atau menampung cairan. Risiko lainnya adalah  pasir ini menarik jamur atau serangga jika gak disimpan dengan benar. Di samping itu, pasir alami cenderung lebih mahal daripada pasir non-clumping biasa.


5. Pasir recycled atau daur ulang jadi solusi hijau untuk kamu yang peduli lingkungan

ilustrasi litter box otomatis (nytimes.com/Kaitlyn Wells)

Dalam kebanyakan kasus, pasir daur ulang terbuat dari kertas atau bahan bekas yang diproses kembali menjadi bagian kecil. Kelebihan dari jenis ini adalah sangat aman untuk kucing dengan masalah pernapasan karena ringan dan gak banyak debu. Pasir ini juga memiliki bahan dasar kertas, sehingga lebih lembut di kaki kucing. Itulah mengapa jenis pasir ini cocok untuk kucing yang lebih muda atau senior.

Sayangnya, pasir daur ulang biasanya memiliki daya serap yang lebih rendah daripada pasir jenis lain seperti bentonit atau silika. Agar kotak sampah tetap bersih dan bebas bau, pasir mungkin perlu diganti lebih sering. Selain itu, butuh waktu untuk menyesuaikan diri agar semua kucing nyaman dengan teksturnya yang berbeda.

Memahami manfaat dan kelemahan setiap jenis pasir kucing akan membantumu memilih yang terbaik sesuai kebutuhan anabul. Semoga informasi tentang cara memilih pasir kucing yang tepat membantumu menjaga kebersihan rumah, dan memberi anabul kenyamanan dan kesehatan terbaik. Ingatlah bahwa setiap kucing memiliki preferensi unik, jadi jangan ragu untuk mencoba beberapa jenis hingga kamu menemukan yang terbaik untuk anabul.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team