ilustrasi quarter-life crisis (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa harus fokus pada diri sendiri dan jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Padahal, itu bisa menjadi sebuah motivasi tersendiri. Iya, ada kalanya saat melihat orang lain kamu akan termotivasi. Namun, yang sering terjadi kamu akan lebih overthinking karena merasa minder dengan orang yang kamu jadikan patokan.
Lebih parahnya jika kamu sudah lama berproses, tetapi tidak kunjung ada hasilnya. Ujung-ujungnya kamu akan menyalahkan diri sendiri. Perlu diingat, hidup bukanlah sebuah perlombaan. Setiap orang punya garis start dan finisnya masing-masing.
Coba kita ibaratkan kesuksesan adalah tempat wisata. Kamu hanya punya bujet ke tempat wisata tersebut dengan naik bus, sedangkan temanmu naik pesawat. Tentunya, temanmu akan sampai lebih dulu daripada kamu. Namun, akhirnya kamu juga akan sampai di tempat wisata tersebut, bukan? Jadi, santai saja, kamu pasti bisa meraih tujuanmu, kok, meski dengan cara dan waktu yang berbeda dari orang-orang di sekitarmu.
Nah, semoga tips mengurangi stres saat quarter-life crisis tadi bisa membuat pikiranmu lebih tenang. Ingat, setiap orang punya jalannya masing-masing, ya. Jadi, tetap berproses dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan agar segala prosesmu dilancarkan dan disegerakan. Tetap semangat dan jangan lupa untuk selalu bersyukur agar tidak gampang stres dengan pencapaian orang lain!