Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi setrika uap (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi setrika uap (pexels.com/Ron Lach)

Intinya sih...

  • Gunakan air bersih atau air sulingan untuk menghindari endapan kapur yang bisa merusak performa setrika uap.

  • Kosongkan tangki air setelah digunakan agar tidak menimbulkan pertumbuhan jamur dan bakteri serta mencegah korosi pada bagian dalam tangki.

  • Bersihkan lubang uap secara berkala dengan cotton bud atau sikat gigi bekas, dan lap pelat setrika setelah digunakan untuk menjaga kebersihan dan kinerja setrika.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setrika uap kini menjadi pilihan favorit banyak orang karena kemampuannya merapikan pakaian dengan cepat dan hasil yang lebih rapi dibandingkan setrika kering biasa. Uap panas yang dihasilkan mampu melonggarkan serat kain sehingga kerutan mudah hilang tanpa perlu tekanan berlebih. Bahkan, setrika uap juga dianggap lebih aman untuk kain-kain sensitif karena mengurangi risiko permukaan kain mengkilap atau gosong.

Namun, seperti peralatan elektronik lainnya, setrika uap juga membutuhkan perawatan khusus agar tetap bekerja optimal. Banyak pengguna yang hanya fokus pada penggunaannya saja tanpa memperhatikan cara merawatnya. Padahal, perawatan rutin bisa memperpanjang umur setrika, menjaga performa uap tetap stabil, dan mencegah kerusakan dini. Kalau kamu ingin setrika uap selalu siap digunakan dengan hasil maksimal, ada beberapa langkah perawatan yang wajib kamu lakukan.

1. Gunakan air bersih atau air sulingan

ilustrasi setrika baju (freepik.com/freepik)

Air yang digunakan pada setrika uap berpengaruh besar terhadap kinerjanya. Jika kamu sering menggunakan air keran yang mengandung mineral tinggi, endapan kapur bisa terbentuk di dalam tangki atau saluran uap. Endapan ini lama-kelamaan bisa menyumbat keluarnya uap dan membuat performa setrika menurun.

Untuk menghindari hal ini, gunakan air sulingan atau air yang sudah disaring sehingga kandungan mineralnya rendah. Jika memang terpaksa menggunakan air keran, usahakan untuk menguras dan membersihkan tangki secara rutin agar gak ada endapan yang menumpuk. Dengan begitu, aliran uap tetap lancar dan setrika bisa bekerja dengan optimal.

2. Kosongkan tangki air setelah digunakan

ilustrasi setrika uap (pexels.com/cottonbro studio)

Banyak orang yang membiarkan air tersisa di dalam tangki setrika uap setelah selesai digunakan. Padahal, kebiasaan ini bisa memicu pertumbuhan jamur, bakteri, dan menyebabkan bau gak sedap. Selain itu, air yang tertinggal bisa menimbulkan korosi pada bagian dalam tangki dan mempercepat kerusakan.

Setelah selesai menyetrika, biasakan untuk mengosongkan tangki dan mengeringkannya. Caranya cukup dengan memiringkan setrika hingga air keluar seluruhnya, lalu biarkan dalam posisi terbuka sebentar agar sisa kelembapan menguap. Langkah sederhana ini bisa membuat tangki tetap bersih dan bebas dari masalah.

3. Bersihkan lubang uap secara berkala

ilustrasi setrika uap (pexels.com/Ron Lach)

Lubang-lubang uap pada pelat setrika sering kali menjadi tempat menumpuknya kotoran atau endapan mineral. Jika gak dibersihkan, uap yang keluar akan berkurang dan proses menyetrika jadi kurang efektif. Bahkan, kotoran ini bisa meninggalkan noda pada pakaian yang sedang disetrika.

Gunakan cotton bud atau sikat gigi bekas yang lembut untuk membersihkan lubang uap secara berkala. Jika ada endapan yang sulit hilang, campurkan sedikit cuka putih dengan air hangat, lalu teteskan pada lubang dan biarkan beberapa menit sebelum dibersihkan. Pastikan setrika dalam kondisi mati dan dingin saat melakukan pembersihan ini.

4. Lap pelat setrika setelah digunakan

ilustrasi setrika baju (freepik.com/pressfoto)

Pelat setrika uap bisa terkena noda dari sisa kanji pakaian, debu, atau kotoran lain yang menempel selama proses menyetrika. Jika dibiarkan, noda ini akan mengeras dan sulit dibersihkan, bahkan bisa merusak kain saat menyetrika berikutnya.

Setelah setrika digunakan dan suhunya sudah menurun, lap pelatnya dengan kain lembap yang bersih. Hindari menggunakan bahan abrasif yang bisa menggores permukaan pelat. Jika noda membandel, gunakan campuran baking soda dan air untuk membersihkannya secara lembut. Pelat yang bersih akan membuat panas dan uap tersalurkan merata ke kain.

5. Simpan setrika di tempat yang aman dan kering

ilustrasi menggunakan setrika (pexels.com/cottonbro studio)

Cara menyimpan setrika uap juga mempengaruhi keawetannya. Menyimpan di tempat yang lembap bisa memicu korosi pada komponen logam, sedangkan menaruhnya di tempat sempit yang penuh barang bisa membuat kabel tertekuk atau pelat tergores.

Simpan setrika di rak atau lemari yang kering, dan gulung kabelnya dengan rapi tanpa terlalu menekuknya. Jika setrika memiliki pelindung pelat atau cover, gunakan saat menyimpannya untuk menghindari goresan. Menyimpan dengan benar akan memastikan setrika selalu siap digunakan dalam kondisi terbaik.

Merawat setrika uap sebenarnya gak sulit, hanya membutuhkan kebiasaan sederhana yang dilakukan secara konsisten. Menggunakan air bersih, mengosongkan tangki setelah digunakan, membersihkan lubang uap, dan melap pelat setrika adalah langkah-langkah kecil yang bisa membuat alat ini bertahan lebih lama. Ditambah lagi, penyimpanan yang tepat akan menjaga setrika tetap aman dari kerusakan fisik.

Dengan perawatan yang baik, setrika uap bukan hanya bertahan lebih lama, tapi juga memberikan hasil yang maksimal setiap kali digunakan. Pakaian akan selalu terlihat rapi dan licin tanpa membutuhkan usaha berlebih. Jadi, mulai sekarang, rawatlah setrika uapmu dengan benar agar tetap berfungsi optimal dan selalu siap membantu merapikan penampilanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian