Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menjaga energi saat waktu terbatas (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi menjaga energi saat waktu terbatas (pexels.com/Thirdman)

Pernahkah kita merasa seolah waktu berlari terlalu cepat, sementara daftar tugas seakan tidak ada habisnya? Dalam situasi itu, energi kita sering terkuras sebelum semua hal terselesaikan. Kita pun akhirnya merasa lelah, terburu-buru, bahkan kehilangan fokus.

Namun, sebenarnya kita masih bisa menjaga energi tetap utuh meski waktu terasa terbatas. Kuncinya ada pada cara kita mengatur diri, memilih prioritas, dan menjaga keseimbangan tubuh serta pikiran. Dengan strategi praktis seperti berikut kita bisa tetap produktif tanpa harus mengorbankan diri sendiri.

1. Menetapkan prioritas harian

ilustrasi memahami skala prioritas dengan baik (pexels.com/Mikhail Nilov)

Energi dalam diri sejatinya terbatas, sehingga tidak mungkin semua hal bisa kita kerjakan sekaligus. Dengan menetapkan prioritas, kita jadi tahu mana yang benar-benar penting untuk segera dituntaskan. Hal itu membantu kita tetap fokus dan tidak mudah terdistraksi.

Kita bisa mulai dengan menuliskan tiga hal terpenting yang harus selesai dalam satu hari. Begitu fokus tercurah pada prioritas utama, energi tidak akan terbuang pada hal kecil yang kurang mendesak. Hasilnya, meski waktu terasa singkat, pekerjaan inti tetap terselesaikan dengan baik.

2. Hindari mengerjakan sesuatu dengan multitasking

ilustrasi perempuan fokus (pexels.com/Anna Shvets)

Banyak orang mengira bahwa multitasking bisa membuat tugas atau pekerjaan selesai lebih cepat, padahal realitasnya justru sebaliknya. Membagi perhatian pada banyak hal sekaligus sering membuat hasilnya kurang maksimal. Energi mental pun cepat habis karena otak bekerja dengan berpindah-pindah fokus.

Lebih baik kita menyelesaikan satu tugas hingga tuntas sebelum beralih ke yang lain. Dengan begitu, kita tidak hanya menghemat energi, tetapi juga mendapatkan rasa lega setiap kali satu pekerjaan selesai. Cara demikian membuat kita lebih efisien tanpa merasa kewalahan.

3. Sisihkan waktu istirahat singkat

ilustrasi relaksasi di tengah pekerjaan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Saat waktu terasa terbatas, sering kali kita tergoda untuk bekerja tanpa henti. Namun, justru hal itu bisa membuat energi dalam diri cepat terkuras. Pasalnya, tubuh dan pikiran butuh jeda singkat untuk kembali segar.

Kita bisa mengambil istirahat 5–10 menit setelah menyelesaikan satu tugas. Misalnya dengan meregangkan tubuh, berjalan sebentar, atau sekadar minum air. Jeda kecil tersebut memberi kesempatan bagi energi untuk pulih sebelum melanjutkan aktivitas berikutnya.

4. Menjaga pola makan dan asupan cairan

ilustrasi memperhatikan asupan cairan (pexels.com/cottonbro studio)

Energi dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi. Makanan berat yang berlebihan bisa membuat tubuh mudah mengantuk, sedangkan dehidrasi membuat kita cepat lelah. Sehingga menjaga pola makan dan asupan cairan sangat penting diperhatikan.

Kita bisa memilih makanan bergizi seimbang dalam porsi wajar. Perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari. Dengan begitu, energi dalam diri akan tetap stabil meski jadwal terasa padat.

5. Atur pikiran dengan teknik relaksasi

ilustrasi menjaga keseimbangan mental (pexels.com/cottonbro studio)

Kesibukan sering membuat pikiran penuh, sehingga energi terasa habis hanya untuk mengatasi stres. Teknik relaksasi sederhana bisa membantu kita menjaga keseimbangan mental. Misalnya dengan pernapasan dalam, meditasi singkat, atau sekadar menutup mata beberapa menit.

Kita tidak perlu waktu lama untuk melakukan itu, cukup beberapa menit saja. Ketika pikiran lebih tenang, kita bisa kembali fokus dengan energi yang lebih jernih. Hasilnya, pekerjaan terasa lebih ringan dan tidak membuat kita cepat lelah.

Menjaga energi tetap utuh saat waktu terasa terbatas memang membutuhkan kesadaran dan strategi. Dengan memahami kelima hal di atas, kita bisa tetap produktif tanpa merasa kelelahan. Kuncinya adalah sikap bijak dalam mengelola diri agar energi terpakai secara optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team