Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berbahagia (pixabay.com/pexels)

Saat hati merasa kesepian usai putus cinta dalam waktu yang cukup panjang, rasanya ingin sekali segera mendapatkan pasangan baru. Sayangnya, untuk menemukan sosok pasangan yang baik dan tepat tidaklah semudah itu, ya.

Tenang, kamu bisa mencoba cara membuka hati untuk orang baru versi sosiologi, nih. Yang mana ilmu sosiologi sendiri secara garis besar mempelajari hubungan antar manusia sebagai masyarakat. Mulai dari hubungan individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, hingga kelompok dengan kelompok, nih.

Nah, salah satu contoh hubungan individu dengan individu, yakni kamu dengan calon pasanganmu yang di dalamnya ada hubungan pendekatan cinta, nih. Penasaran bagaimana proses buka hati dan pendekatan cinta secara sosiologi? Langsung simak ulasan berikut ini, ya.

1. Konsep preventif

ilustrasi orang merenung (pixabay.com/JerzyGorecki)

Dalam ilmu sosiologi, upaya preventif ini digunakan dalam mengendalikan individu dalam aktivitas pelanggaran atau bertindak menyimpang. Yang mana makna dari preventif ini merupakan upaya pencegahan supaya tidak terjadi tindakan menyimpang, ya.

Lantas, apa hubungannya dalam urusan cinta dan menjadi cara dalam membuka hati untuk orang baru? Jawabannya ada kaitannya dengan proses penyembuhan hatimu dari kisah cinta di masa lalu, nih. Sekarang, coba tanya pada dirimu, apakah sejatinya kamu sudah benar-benar pulih? Sudah tidak ada rasa cinta kepada mantan pacar? Terlebih tidak membuka hati hanya untuk pelampiasan semata.

Yakin dan percayalah, bahwa membuka hati saat kamu belum sepenuhnya pulih dari kisah yang lalu hanya akan menyakiti kedua belah pihak, lho. Jadi, sebelum membuka hati, pastikan kamu sudah move on, ya. Sehingga hal ini menjadi upaya pencegahan supaya tidak gagal dalam membuka hati untuk orang lain hanya karena urusan masa lalu belum selesai.

2. Teori labelling

Editorial Team

Tonton lebih seru di