ilustrasi penutupan kerumunan (pexels.com/Gustavo Fring)
Ingin rasanya menyapa anak muda Indonesia, bertanya apa kabar pendidikanmu? Bertanya bagaimana keadaan tempat belajar dan bermainmu? Di mana kamu sekarang belajar dan bermain?
Pertanyaan-pertanyaan yang sederhana, tetapi sangat menyentuh hati anak muda Indonesia. Tentu saja anak-anak muda ingin kembali bersekolah di sekolah, ingin kembali pergi ke kampus, dan ingin kembali bersua dengan sahabat di tempat hiburan mereka. Bukan secara online, bukan secara jarak jauh, mereka ingin semuanya kembali seperti dua tahun yang lalu.
Rasa rindu terhadap sekolah, rindu terhadap kampus, rindu terhadap tempat tongkrongan favorit. Bahkan, sudah dua angkatan harus berpisah dengan teman-teman di sekolah secara online. Tidak ada pelukan, tidak ada foto bersama, dan tidak ada ucapan selamat tinggal secara langsung. Menyakitkan, bukan?
Mungkin kita juga rindu melihat mal yang dipenuhi muda-mudi, melihat kafe yang penuh gelak tawa, melihat restoran yang tampak ramai di malam minggu, dan kerinduan-kerinduan lainnya. Banyak yang bertanya-tanya, kapan tempat belajar kami dibuka? Kapan tempat berkumpul dan bermain kita dibuka? Kapan tidak ada batasan dalam belajar dan bermain?
Sebagai contoh, Pekan Raya Jakarta, banyak orang yang mendatangi tempat tersebut di setiap tahun dalam rangka memperingati hari ulang tahun DKI Jakarta. Hiburan, makanan, dan minuman dijajakan sepanjang hari. Semua orang berkumpul, bersuka cita, membeli barang-barang murah, dan apa pun bisa dilakukan di sana. Tetapi, kini semua itu menghilang, tidak ada keriuhan itu lagi. Semuanya terpaksa dihentikan secara paksa dan menyisakan kesedihan juga kerinduan yang mendalam.
Bagaimana kita bisa menikmati ramainya Pekan Raya Jakarta kembali? Solusi paling sederhana pada saat ini adalah patuhi protokol kesehatan dan lakukanlah vaksin. Sebarkan informasi-informasi tentang dua hal itu di media sosial. Terutama anak muda harus membuat gebrakan yang mengubah masyarakat ke arah positif demi mencapai titik di mana #IndonesiaPulih.