Danesya Mayra, Founder Productive Mamas (paling kiri). (instagram.com/danesyamayra)
Mungkin bukan hal yang asing lagi bila anak-anak mendapatkan label 'kurang pintar' hanya karena nilai akademis yang kurang memuaskan. Masih banyak orang yang menganggap anak-anak yang tidak mendapat ranking di kelas, tidak pernah memenangkan kejuaraan, hingga tidak memiliki kemampuan di bidang tertentu, bukanlah sosok yang pintar.
Pemikiran tersebut menjadi umum dan mengakar sebagai stigma. Padahal, kecerdasan tidak terbatas pada nilai atau kemampuan di bidang tertentu saja. Dari keresahan tersebut, Nesya berupaya untuk mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan intelegensi yang mungkin belum muncul dalam dirinya.
"Melalui talents mapping dan multiple intelligence, aku belajar kalau setiap orang punya kecerdasannya masing-masing. Aku pun sadar, ternyata aku bukan gak pintar, hanya belum menemukan bidang yang aku suka. Waktu kuliah, nilaiku mulai bagus, aku ikut banyak organisasi, dan ternyata aku bisa. Jadi, kalau kita punya support system dan lingkungan yang tepat, semua orang sebenarnya bisa berkembang," Nesya ceritakan perjalanannya hingga mencapai keberhasilan saat ini.
Nesya kemudian menyadari, mungkin banyak orang yang 'tersesat' dalam pencarian passion atau bakat seperti dirinya. Kemudian, ia memilih untuk mendalami keterampilan terkait bakat dan minat hingga berhasil menjadi certified coach dan talents mapping practitioner.
Nesya mengambil sertifikasi sebagai talents mapping practitioner atau praktisi yang membantu individu untuk memetakan bakat dan minat dalam dirinya. Melalui pekerjaannya yang sekarang, Nesya membantu lebih banyak orang untuk mengetahui kemampuan dalam diri, tak terbatas pada usia tertentu.
"Akhirnya aku merasa, ini deh bidangku untuk membantu ibu dan anak menemukan potensi mereka. Karena dulu, aku sudah merasakan sendiri betapa gak enaknya saat gak kenal diri sendiri, merasa kurang pintar, kurang berdaya, dan kurang bermanfaat," ceritanya.
Perjalanan hidup Nesya yang penuh lika-liku, pada akhirnya membuat ia sadar akan kecintaannya terhadap dunia anak-anak dan parenting. Sebagai perempuan yang mengalami langsung pengalaman mothering dan pernah berada di fase clueless sebagai anak-anak, wajar jika Nesya bersikeras membangun Mindtastic dan Productive Mamas.
"Dari situ aku percaya, semua orang bisa berubah, bisa tumbuh jadi lebih baik, dan menemukan potensinya, terlepas dari mana pun garis start-nya. Aku yakin banget kalau siapa pun bisa mencapai hal besar asal mau belajar, punya support system yang mendukung, dan terekspos ke kegiatan yang tepat," tambahnya.