Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membaca buku (unsplash.com/Marga Santoso)

Apakah kamu pernah bertemu seseorang yang merasa bahwa dirinya lebih keren karena selera buku yang dibaca? Atau mungkin kamu salah satu seseorang yang merasa demikian? Wah, jika iya maka waspada bahwa kamu adalah orang yang sering melakukan book shaming

Apa itu book shaming? Book shaming merupakan kegiatan yang merujuk pada penilaian yang rendah pada bacaan orang lain. Mereka merasa bahwa buku yang dibaca oleh orang lain tidak berbobot dan tidak seharusnya dibaca. Padahal semua kegiatan membaca sama bermanfaatnya, apa pun jenis tulisan atau buku yang dibaca. 

Perilaku book shaming ini memang kerap terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Sebagian dari kamu mungkin pernah melakukan book shaming yang mencela bacaan orang lain. Lalu apa saja contoh book shaming dan seharusnya kita hentikan sejak dini? 

1. Meremehkan buku dari tema atau genre tertentu

ilustrasi membaca majalah (unsplash.com/Amy Vann)

Salah satu contoh dari book shaming yang pertama yaitu sering meremehkan tema atau genre tertentu. Kamu merasa bahwa ada genre yang dianggap tidak layak untuk dibaca dan terlalu ringan. Kamu juga merasa bahwa sebenarnya ada genre tertentu yang sering kamu baca dan membuatmu menjadi lebih keren. 

Sebagai contoh, banyak sekali yang menganggap bahwa genre buku teenlit-romance merupakan genre yang sangat ringan. Genre sejenis ini memang sering dipandang sebelah mata oleh orang lain. Padahal genre ringan sangat membantu untuk meningkatkan daya baca dan mengobati reading slump yang dialami oleh seseorang. 

Sudah seharusnya pembaca buku menganggap rata semua genre dari sebuah buku. Pada dasarnya, semua buku akan memberikan kita informasi baru. Selain itu, buku apa saja dapat memperkaya kosa kata kita untuk menulis atau berbicara.

2. Mencela selera bacaan orang lain

Editorial Team

Tonton lebih seru di