Ilustrasi khutbah Jumat. (Pexels.com/Alena Darmel)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ma’asyiral muslimîn rahimakumullâh,
Mengawali khotbah singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib sendiri agar senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah, satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan berbeda dari apa pun maupun siapa pun.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Pada hari Jumat ini, tidak terasa kita telah berada pada tanggal bulan Rajab, salah satu dari empat al-Asyhur al-Hurum, bulan-bulan haram yang suci dan mulia, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah, di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan harâm.
Allah menyebut empat bulan tersebut sebagai bulan-bulan harâm karena pada awalnya, peperangan di dalamnya diharamkan. Di antara keutamaan bulan Rajab bahwa malam satu Rajab adalah salah satu malam yang mustajab bagi doa sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm yang berbunyi:
Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jum'at, malam hari raya Idul Adha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nishfu Sya’bân.
Pada bulan Rajab, kita dianjurkan memperbanyak amal kebaikan, salah satunya puasa. Sunah memperbanyak puasa di bulan Rajab serupa dengan puasa di tiga bulan haram lainnya, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Selain itu, pada bulan Rajab juga terdapat beberapa peristiwa penting dalam sejarah umat Islam yang menunjukkan keistimewaannya:
1. Sayyidah Âminah binti Wahb mulai mengandung Nabi Muhammad pada bulan Rajab. Kelahiran beliau pada bulan Rab’ul Awwal adalah rahmat Allah untuk seluruh alam semesta.
2. Pada 27 Rajab terjadi peristiwa Isra dan Mi’raj, mukjizat agung yang memuliakan Nabi Muhammad dan menjadi momentum ditetapkannya salat wajib. Allah Mahasuci dari tempat dan arah, dan mukjizat ini menegaskan kekuasaan-Nya.
3. Hari kesepuluh Rajab tahun 9 H terjadi Perang Tabuk.
4. Pada bulan Rajab tahun 9 H, Ash-hamah an-Najasyi, raja Habasyah wafat dalam keadaan Muslim.
5. Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H di usia 54 tahun, dimakamkan di Mesir.
6. Khalifah Umar bin Abdul Aziz wafat pada bulan Rajab tahun 101 H di usia 39 tahun.
7. Pada 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi membebaskan Baitul Maqdis. Ia menekankan kesatuan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah sebagai kekuatan umat sebelum menghadapi perang.
8. Pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926), para ulama di Surabaya mendirikan Jam’iyyah Nahdhatul Ulama untuk memperjuangkan akidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan sistem bermadzhab.
Ma’asyiral muslimîn rahimakumullâh…
Demikian khotbah singkat ini. Semoga di Bulan Rajab ini kita diberi kekuatan, kemudahan, dan kemampuan untuk memperbanyak kebaikan serta ketaatan kepada Allah SWT. Amin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.