Ilustrasi khutbah Jumat (pexels.com/Alena Darmel)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Innal hamda lillahi nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhu wa na'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyiati a'malina may yahdihillahu fala mudhilla lahu wa may yudhlil fala hadiya lahu
Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad
Ushikum wa nafsi bi taqwallah faqad fazal muttaqun
Alhamdulillah, kita telah dipertemukan kembali dengan hari yang fitri ini. Sebulan penuh kita telah berjuang melawan hawa nafsu, menahan lapar, dan dahaga. Kini saatnya kita merayakan kemenangan, namun jangan sampai lupa esensi dari Idul Fitri itu sendiri.
Idul Fitri bukan sekadar perayaan. Ini adalah momen untuk introspeksi diri. Apakah ibadah kita selama Ramadan telah membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik? Apakah kita sudah kembali ke fitrah kita sebagai manusia yang suci?
Allah Swt berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 185:
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Jamaah yang dirahmati Allah, kemenangan sejati bukan hanya ketika takbir dikumandangkan, tapi ketika kita mampu menjaga kesucian hati, mempererat persaudaraan, dan tetap istiqamah dalam ibadah setelah Ramadan berakhir.
Semoga Allah Swt menerima amal ibadah kita selama bulan Ramadan dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang kembali fitrah.
Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat wal mu'minina wal mu'minat al-ahya'i minhum wal amwat innaka sami'un qaribun mujibud da'awat
Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina 'adzaban nar
Wal hamdulillahi rabbil 'alamin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh