Pidato ini dilansir dari Drs. Darsono dengan tajuk "Pidato Isra’ Miraj Beserta Dalilnya: Memperbaiki Diri dengan Menyempurnakan Salat". Berikut isi pidato yang bisa dijadikan referensi saat Isra Miraj mendatang:
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saudara-saudari yang berbahagia,
Shalawat dan salam mari kita hadiahkan kepada Nabi Akhir Zaman, Nabi dengan mukjizat Al-Qur'an, Nabi yang Allah perjalankan melalui peristiwa Isra’ wal Miraj, Nabi Muhammad SAW.
Saudara-saudari yang dirahmati oleh Allah SWT, Alhamdulillah pada tahun ini, kita diberi kesempatan umur oleh Allah SWT untuk bertamu ke momentum 27 Rajab 1446 Hijriah yang bertepatan dengan peringatan Isra Miraj Rasulullah SAW.
Berkisah tentang peristiwa luar biasa bertajuk Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, maka kita akan kembali teringat tentang pentingnya ibadah salat. Bagaimana tidak, salat adalah ibadah spesial dan utama yang Allah perintahkan kepada Rasulullah SAW dan umat.
Sebagai bukti dari keutamaan perintah tersebut, Allah SWT menjemput Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril AS dan Buraq agar Rasulullah bisa menjemput perintah salat melewati 7 lapis langit hingga ke Sidratul Muntaha.
Hal tersebut tertuang dalam Al-Qur’an surah An-Najm, ayat 13-15 yang berbunyi:
وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ [13]. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى [14]. عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ [15]
Artinya:
"Sungguh, dia (Nabi Muhammad) benar-benar telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, [13], (yaitu ketika) di Sidratulmuntaha [14]. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. [15]"
Tidak hanya sekadar melewati langit, tapi Allah juga menunukkan kekuasaan-Nya sebagai Tuhan yang Maha Agung, Maha Kaya, lagi Maha Terpuji. Setelah melakukan perjalanan Miraj, Nabi Muhammad SAW melihat surga, neraka, dan juga Baitul Makmur yang menjadi kiblatnya para malaikat. Itu adalah bukti bahwa janji Allah benar- benar nyata.
Lalu, bagaimana dengan kisah kita sebagai umat akhir zaman di hari ini? Seiring dengan berkembangnya teknologi dan berlalunya zaman, tantangan maupun ujian hidup pun terasa berat. Bahkan, tidak sedikit orang berdebat tentang salat, tapi nyatanya mereka belum tentu melaksanakan salat.
Teman-teman yang dirahmati Allah, kiranya, apa yang salah dari hal tersebut? Yang salah tiada lain dan tiada bukan ialah salatnya. Salatnya belum benar, salatnya belum dengan hati, dan salatnya belum benar-benar menghadirkan jasmani dan rohani untuk menghadap Allah.
Untuk itu, pada momentum Isra Miraj 1446 Hijriah tahun 2025 ini, marilah kita sama-sama berupaya untuk memperbaiki salat. Memperbaiki salat di sini tidak hanya sekadar menyempurnakan gerakan dan bacaan, tetapi juga menyempurnakan niat, khusyuk, sekaligus menjadikan salat sebagai kebutuhan dalam hidup.
Saudara-saudari yang berbahagia,
Demikianlah pidato singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang mulia ini. Semoga bisa dipetik hikmah dan kebaikan darinya.