ilustrasi mengamalkan ilmu (unsplash.com/Masjid MABA)
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Yang terhormat hadirin kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat.
Selawat dan salam mari kita panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, semoga Beliau senantiasa di tempatkan oleh Allah di sisi-Nya sebagai umat yang memperoleh derajat yang paling tinggi di akhirat.
Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan ini, izinkan saya menguraikan tema “Maulid Nabi Momen Peningkatan Tsaqofah Islam”.
Mengapa kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW? Sebelumnya, mari kita mengingat kembali bagaimana gambaran masyarakat Jahiliyah. Bahwasanya, sebelum Islam datang di Jazirah Arab, bangsa Arab hidup dengan penuh kebebasan, yaitu hidup berbuat sekehendak hatinya. Masyarakat pada zaman itu dikenal sebagai masyarakat jahiliyah, yaitu masyarakat yang bodoh, karena tidak mengenal Allah SWT.
Mereka menyembah berhala, melakukan perampokan, penganiayaan, perjudian. Mabuk-mabukan dan perbudakan meluas di kalangan bangsa Arab. Mereka juga memperlakukan budak tanpa perikemanusiaan. Bahkan, anak perempuan dianggap pembawa sial karena dianggap merendahkan martabat keluarga.
Hadirin yang kami muliakan,
Seperti kita ketahui bersama, bahwasanya Nabi Muhammad SAW lahir di kota Makkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awal tahun Gajah atau pada tanggal 20 April 571 M. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muttolib dan ibunya bernama Siti Aminah Az Zuhriyah. Dan pada saat ini, kita telah memasuki bulan Rabi’ul Awal 1426 H atau bulan Maulid berarti bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Mengapa tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW disebut Tahun Gajah? Karena pada tahun itu, kota Mekkah sedang diserbu tentara Abrahah dari Yaman yang ingin menghancurkan Ka'bah dengan mengendarai Gajah.
Tetapi, maksud Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah sia-sia karena Abrahah dan tentaranya hancur oleh lemparan batu kerikil yang dibawa oleh burung Ababil atas perintah Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat Al-Fiil ayat 1 – 5 :
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan telah bertindak terhadap tentara gajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?
3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar
5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang di makan (ulat)
Begitulah beberapa peristiwa yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Harapan kami semoga pidato yang singkat ini bisa mengingatkan kita betapa pentingnya memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Dengan kita memperingati Maulid Nabi, akan menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan semakin bertambahnya rasa senang berselawat atas Nabi Muhammad SAW di mana saja kita berada serta kita diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Amiin Amiin Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Untuk itu, bila ada kata-kata yang tidak berkenan, saya mohon keikhlasan hati untuk memaafkan.
Akhirul kallam. Billahi Taufiq Wal Hidayah Warridho wal Inayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Itulah contoh pidato Maulid Nabi singkat dengan beragam tema. Semoga membantumu, ya!