Terdapat tiga hal yang harus ditanamkan saat kamu ingin mulai melakukan decluttering, yaitu harus jujur, sabar, dan ikhlas. Ketiganya penting karena dalam decluttering, kamu harus menyeleksi dan mengeliminasi barang yang mungkin memiliki nilai sentimental.
"Kalau melakukan decluttering, harus jujur dengan diri sendiri. Misalnya, ada buku yang sudah lama kita baca dan gak berminat untuk kita baca lagi. Kita sudah tahu hal itu, lalu kenapa harus disimpan? Lalu, kita juga harus lebih sabar karena decluttering kadang melibatkan sisi emosional terhadap barang-barang yang sentimental," ungkapnya.
"Terakhir, ikhlaskan barang-barang yang sudah harus dieliminasi. Jangan menyesal lagi. Harus fokus dengan fungsinya, kebutuhannya, atau kesenangannya dan gak dipikirkan kembali," imbuhnya.
Cynthia menuturkan jika komunitas LWL baru saja meluncurkan kegiatan terbarunya guna mendorong kegiatan decluttering. Kegiatan tersebut bernama saling silang yang bertujuan untuk menukar, menjual, atau memberikan barang-barang hasil decluterring dalam grup LWL yang ada di Telegram.
"Kita juga baru ada launching kegiatan bernama saling silang. Di mana, teman-teman yang tergabung dalam Telegram group, setiap hari Minggu itu boleh menjual, menukar, atau memberikan secara gratis barang-barang hasil decluttering mereka ke dalam grup. Seperti forum jual beli, tetapi bisa juga dikasih secara cuma-cuma," jelasnya.
Itu sedikit kisah Cynthia Lestari dalam membangun Komunitas Lyfe With Less demi meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup minimalis. Tertarik untuk bergabung dalam komunitas tersebut? Silakan follow akun Instagram resminya di @lyfewithless dan jangan lupa untuk join grup Telegram Lyfe With Less dengan menekan link yang ada di bio.