ilustrasi seseorang yang sedang mengalami burnout (pexels.com/Gustavo Fring)
Sekilas, memiliki banyak komitmen seolah membuat seseorang tampak keren, karena mampu mengerjakan berbagai jenis aktivitas, sehingga orang lain akan berpikir bahwa dia produktif. Namun, faktanya tidak selalu demikian.
Jika sedang tidak beruntung, tindakan seperti ini justru bisa berbahaya. Coba bayangkan, apabila kamu sudah berkomitmen terhadap sesuatu, artinya kamu merasa punya kewajiban untuk mengerjakannya dengan sepenuh hati.
Bagaimana bila kamu memiliki beberapa komitmen sekaligus dalam satu waktu, di mana semuanya tentu membutuhkan perhatianmu? Jika pun pada akhirnya bisa menyelesaikan semuanya, apakah masing-masing akan menghasilkan sesuatu yang berkualitas?
Jawabannya, tentu saja tidak. Alih-alih membuatmu bersemangat, “dikepung” banyak komitmen yang terjadi secara bersamaan malah bisa menimbulkan stres. Kalau hal seperti ini terjadi secara berkepanjangan, bukan tidak mungkin kamu dapat mengalami depresi. Jadi, belajarlah untuk lebih bijaksana dalam berkomitmen, ya!
Berkomitmen terhadap sesuatu tentu sah-sah saja, tetapi jangan sampai tidak bisa mengukur kapasitas diri. Jika hanya mampu terikat oleh satu komitmen, jangan memaksakan untuk terikat oleh dua, tiga, atau empat komitmen.
Dengan begini, kamu bisa menjalani pilihan tersebut secara optimal dan tidak tergesa-gesa, sehingga dapat memberikan hasil yang sesuai harapan. Bukankah yang seperti ini jauh lebih menyenangkan?