Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menolak (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi menolak (pexels.com/Keira Burton)

Bisa dibilang bahwa kemandirian adalah hal dasar yang perlu dimiliki untuk bisa mengurus diri sendiri dan hidup dengan baik. Mandiri memang bagus karena membuatmu tidak bergantung dengan orang lain, tapi kalau berlebihan sampai membuatmu terobsesi mandiri jadinya malah tidak baik. 

Yang mana kalau terobsesi mandiri bisa-bisa kamu malah berpikir tidak membutuhkan orang lain dan harus melakukan semuanya sendiri. Ada dampak buruk kalau terus terobsesi mandiri tanpa adanya kesadaran, dan berikut ini adalah beberapa dampak buruknya yang perlu kamu ketahui. 

1. Bisa membahayakan diri kalau pergi terlalu jauh sendiri

ilustrasi bepergian (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dampak buruknya yang pertama kalau terobsesi mandiri ialah hal itu bisa membahayakanmu suatu saat nanti. Dimana saking ingin sepenuhnya mandiri kamu jadi tak pernah ditemani ke mana-mana, bahkan kalau pergi jauh sekalipun. 

Memang benar bahwa ada kepuasan tersendiri kalau traveling sendirian. Tapi setiap orang ada batasan kemampuannya sendiri dalam menjaga diri, dan kamu yang terobsesi mandiri malah bisa celaka kalau pergi jauh sendirian tanpa keamanan yang terjamin. 

2. Mementingkan diri sendiri di atas segalanya

ilustrasi perempuan (pexels.com/Fauxels)

Dampak buruknya adalah ke kepribadian, bahwa ketika kamu terobsesi mandiri hal itu dapat membuatmu jadi terlalu mementingkan diri sendiri di atas segalanya. Lama-kelamaan hal itu tanpa sadar membuatmu egois dan hanya memikirkan diri sendiri saja. 

Karena ketika berusaha mandiri tentu kamu akan bergantung pada dirimu sendiri, dan pastinya berusaha memenuhi kebutuhan sendiri. Tanpa adanya keterlibatan orang lain di hidupmu, kamu jadi berhenti memikirkan orang lain dan lebih mengutamakan diri sendiri di atas segalanya. 

3. Fokus pada hidup sendiri sampai lupa keluarga

ilustrasi keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Dampak buruknya yang ketiga kalau terlalu terobsesi mandiri ialah kamu yang terlalu fokus pada diri sendiri jadi lupa pada keluarga. Mungkin karena yang kamu pikirkan hanyalah kerja keras untuk bisa hidup mandiri. 

Yang mana sering terjadi pada seseorang yang sudah lama merantau jauh dari orangtuanya. Memikirkan diri sendiri saja sudah pusing dan kadang harus berusaha keras supaya mandiri dan gak menyusahkan orang, itu yang membuat seseorang jadi lupa dengan keluarga yang keberadaannya jauh. 

4. Terkesan angkuh menolak orang lain yang menawarkan bantuan

ilustrasi menolak (pexels.com/Keira Burton)

Segala hal yang berlebihan itu gak baik, sama halnya jika kamu terlalu terobsesi mandiri. Dirimu yang sudah bisa mandiri dan bergantung pada diri sendiri mungkin akan menolak bantuan orang lain ketika ada yang menawarkan bantuan. 

Mungkin maksudnya karena sungkan merepotkan orang dan memang dasarnya kamu bisa mengurus diri sendiri. Tapi di mata orang lain, penolakanmu terhadap bantuan mereka terkesan angkuh. Bahwa terkadang orang lain hanya ingin membantu dengan ikhlas, dan sedih rasanya ketika ditolak. 

5. Lama-lama kesepian karena melakukan apapun selalu sendiri

ilustrasi melamun (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Dampak buruknya yang terakhir kalau terlalu terobsesi mandiri ialah lama-kelamaan kamu bakal merasa kesepian. Mandiri dan bisa melakukan apa saja sendiri memenang bagus, tapi kalau semuanya bergantung pada diri sendiri jadinya hidupmu sepi. 

Yang mana tidak ada satu orang pun yang terlibat dalam hidupmu karena saking bisa melakukan apapun dengan mandiri. Hal ini biasanya membuat orang-orang yang terobsesi mandiri dan hidup independen memilih menjalani hidup sendiri dan berakhir tidak menikah. Nyaman tapi kesepian. 



Mandiri itu bagus, tapi alangkah baiknya untuk tidak berlebihan dan cukup mandiri sewajarnya saja. Supaya hidupmu tidak kesepian karena semuanya selalu dilakukan sendiri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team