“Menyalakan lilin itu lebih baik daripada mengutuk kegelapan,” ujar David Hidayat pada Sabtu (7/10/2023).
Begitulah prinsip yang membawanya untuk memajukan kampung halamannya. Menurut David, melakukan sesuatu yang membawa dampak nyata jauh lebih baik daripada hanya sibuk memprotes. Sosok seperti David Hidayatlah yang seharusnya menjadi panutan bagi generasi muda Indonesia.
Orangtua David sempat menaruh harapan kepadanya untuk bekerja di kantor besar di perkotaan. Namun, laki-laki kelahiran 28 Agustus 1987 ini lebih memilih kembali ke kampung halaman untuk melakukan sesuatu yang punya tujuan lebih besar. Sesuatu yang mampu membawa perubahan bagi lingkungan dan masyarakat di kampung halamannya ke arah yang lebih baik.
Indonesia memiliki kekayaan laut yang melimpah dengan keindahan terumbu karang dan beragam spesies di dalamnya. Begitu pun dengan kampung halaman David yang terletak di Nagari Sungai Pinang, sebuah desa di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat. Sayangnya, ada banyak potensi dari kekayaan laut di sana yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Ketidaktahuan masyarakat di Pesisir Selatan untuk bisa hidup berdampingan sekaligus menjaga laut menjadi salah satu isu genting yang terjadi di sana.
Melihat hal tersebut, David tak tinggal diam. Ia mengambil langkah nyata untuk menjaga laut dan biota di dalamnya dengan mendirikan Anak Desa Sungai Pinang (Andespin), kelompok pemuda di Nagari Sungai Pinang yang bergerak melestarikan laut dan lingkungan sekitar. Dedikasi dan perjuangannya yang luar biasa mengantarkan David menjadi peraih Apresiasi Bidang Lingkungan dari Astra SATU Indonesia Awards 2022.
Lantas, seperti apa kisah David Hidayat yang dijuluki sebagai Penjaga Laut dari Pesisir Selatan ini?