Desainer Australia Bawa Karya Ramah Lingkungan di Panggung JFW 2023
Industri tekstil di Australia dan Indonesia sama-sama berkontribusi besar bagi perekonomian nasional. Ajang pagelaran fashion show kenamaan, Jakarta Fashion Week, kembali diikuti oleh Kedutaan Besar Australia Jakarta. Ini tahun kelima Kedutaan Besar Australia Jakarta membawa desainer asal negeri kanguru untuk mengikuti ajang bergengsi ini pada Sabtu (29/10/2022).
Desainer Australia Denni Francisco spesial membawa koleksinya yang mengusung konsep ramah lingkungan di panggung Jakarta Fashion Week (JFW) 2023. Ia juga akan tampil bersama dua desainer Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan di Australia.
1. Denni Franciso membawa koleksi dari labelnya "Ngali"
Perancang busana asal Melbourne, Denni Francisco, memamerkan koleksi terbarunya dari label "Ngali" pada ajang bergengsi di Indonesia, Jakarta Fashion Week 2023. Di peragaan busana Australia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia Jakarta dengan Global Victoria, Denni akan tampil bersama dua desainer Indonesia.
Denni merupakan perempuan Wiradjuri yang menggagas Ngali sejak tahun 2018. Karya ini ada sebagai bentuk kolabroasinya dengan seniman di daerah terpencil untuk mendukung dan mempromosikan komunitas mereka.
"Koleksi yang dipamerkan pada peragaan busana Australia tahun ini mencerminkan keunggulan kreativitas Australia dan Indonesia dalam bidang fashion," ucap Penny Williams, Duta Besar Australia untuk Indonesia.
2. Ngali merepresentasikan karya seni penduduk suku Aborigin dan Pulau Selat Torres
Spesial dalam ajang JFW 2023, Denni membawa koleksi kontemporer yang terinspirasi dari suku Aborigin dan suku Kepulauan Selat Torres melalui desain pakaian dan tekstil yang digunakan. Denni mengatakan bahwa setiap desain karyanya menggunakan adaptasi cetak yang unik dan memiliki siluet.
Nama "Ngali" bermakna 'kita' di berbagai bahasa Aborigin suku asli Australia. Melalui koleksinya, Denni berharap ia bisa menunjukkan suatu negara dengan penduduk yang harmonis, berkelanjutan, dan adil.
3. Koleksi Denni tidak mengikuti tren tapi menekankan konsep slow fashion
Ketika menjelaskan koleksinya, Denni memaparkan bahwa ia percaya pakaian berkualitas tinggi dan serbaguna itu tidak perlu disimpan hanya untuk acara khusus. Koleksinya bisa digunakan kapan pun dan dalam musim apa pun.
Sebabnya, ia mengusung konsep sustainability. Ia berusaha menampilkan karya yang ramah lingkungan dan tidak mengikuti tren khusus, agar orang lain bisa melihat manfaat dari slow fashion.
4. Ngali akan tampil bersama label Kraton, besutan desainer Auguste Soesastro
Auguste Soesastro merupakan sosok di balik brand Kraton asal Indonesia. Sebelumnya, Augustue sempat mengeyam pendidikan arsitektur di Australia. Namun, ia melihat bahwa arsitektur dan desainer kerap bersinggungan.
Ia menggambarkan dirinya sebagai sosok yang peduli terhadap lingkungan. Hal ini diaplikasikan dalam koleksinya yang menggunakan kain nanas dan enceng gondok. Salah satu ciri khasnya adalah menggunakan kain mewah kelas atas dengan teknik menjahit halus.
Dalam JFW 2023, ia membawa koleksi 16 look dan masih terus menggali tema busana Indonesia. Desainer yang sudah melenggang di berbagai negara besar ini juga berupaya untuk menekankan pentingnya sustainability.
"Sebelum pandemik, kita gak berpikir soal bahan yang terbuang. Sekarang bahan yang terbuang udah disimpan. Jadi bahan-bahan sisa bisa digunakan lagi," tutur dia.
5. Pagelaran busana Australia ini juga dihadiri oleh desainer Friederich Herman
Kariernya dimulai sejak tahun 2011, Friederich Herman mendapatkan Australia Awards dan berkesempatan untuk mengikuti kursus mode singkat di School of Fashion Queensland University of Technology.
Ia memandang setiap karyanya bergaya chic akan cocok untuk kaum muda yang tampak cerdas dan berkelas. Untuk JFW, Friederich menyiapkan koleksi yang terdiri dari 15 look. Koleksi ini terinspirasi oleh sebuah film yang disutradarai oleh orang Prancis.
"Koleksi kali ini, saya menampilkan color blocking, ada kesan vintage. Di era post pandemic, tren fashion sepertinya lebih vibran. Kenapa tidak ini dijadikan salah satu kesempatan," katanya seraya menutup sesi konferensi pers.