Era Soekamto (instagram.com/erasoekamto)
Presentasi batik ini mengusung konsep yang sangat kental akan budaya dan sejarah. Bertajuk Adi Manungsa, karya batik Era Soekamto ini bertujuan memberikan pencerahan kepada siapa pun yang tersentuh agar mereka tahu betapa berdaya dirinya, karena mereka adalah perpanjangan tangan Tuhan di dunia.
Era Soekamto melihat bahwa Adi Manungso bukan hanya sekadar karya fashion dan batik, tapi memiliki pesan di baliknya. Dalam Bahasa Sanskerta atau Bahasa Jawa, Adi Manungsa bermakna ciptaan Tuhan yang sempurna.
Artinya, konsep ini merupakan gambaran manusia yang sadar bahwa dirinya harmoni dengan fisik dan rohani. Dikenal dengan istilah Papat sedulur limo pancer, merupakan elemen fisik yang ditiupkan (air, api, udara, dan tanah) serta ruh sebagai pancer.
"Bicara tentang benang merah dari zaman Medang Kamulan ing Bumi Mataram di abad 9. Ada Majapahit di abad 14. Ada benang merah papat sedulur limo pancer bahwa manusia itu multidimensi. Kembali mengingat bahwa manusia menggunakan rasa, ini elemen yang saya cantumkan di dalam batik," jelasnya.