Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepiring roti (pexels.com/lee c)
ilustrasi sepiring roti (pexels.com/lee c)

Dijamu dengan minuman dan makanan saat resepsi pernikahan atau acara penuh kebahagiaan lainnya tentu hal biasa. Namun, bagaimana kalau kamu disuguhi minuman serta makanan di acara kematian? Niatmu datang hanya untuk ikut berbelasungkawa, tetapi malah mendapatkan sekotak snack bahkan diajak buat makan besar.

Untukmu yang belum terbiasa melayat dengan situasi begini pasti bingung. Apa yang harus dilakukan? Apakah sopan buat tamu makan dan minum di rumah keluarga yang sedang berurai air mata? Snack bahkan diberikan begitu dirimu tiba di lokasi duka oleh penerima tamu. 

Atau, aneka kue dan minuman disajikan di piring-piring di hadapan tamu dan kamu berkali-kali dipersilakan buat mengambilnya. Supaya dirimu lebih luwes dan gak salah bersikap yang justru terkesan tidak menghargai tuan rumah, simak kelima tips jika diberi minuman dan makanan saat melayat berikut ini. Jangan sampai kamu seperti terlihat menyia-nyiakannya.

1. Jangan menolak jika diberi snack oleh penerima tamu

ilustrasi senampan kue (pexels.com/Jonas Kakaroto)

Penerima tamu ditugaskan untuk menyambut pelayat pertama kali. Biasanya ia bukan keluarga inti yang sedang berduka. Kerap kali tetangga khususnya yang masih agak muda sehingga kuat berkali-kali berdiri dan mempersilakan tamu. Di meja di depannya sudah ada tumpukan kardus snack yang mesti diberikan pada setiap tamu. 

Saat tamu datang berbondong-bondong dan ada yang belum memperoleh snack, penerima tamu akan menghampiri dan memberikannya. Melihat sistem yang sudah begitu tertata, kamu harus menunjukkan sikap menghargai. Jangan menolaknya dengan alasan apa pun.

Termasuk kalau dirimu sedang berpuasa atau sudah makan dan masih kenyang. Toh, minuman kemasan dan kue di dalamnya tidak harus langsung dimakan. Penolakanmu malah akan membuatmu kurang sopan. Tampak seolah-olah dirimu jijik menerima makanan dari keluarga yang sedang berduka. 

2. Taruh snack di kursi saat hendak menyampaikan belasungkawa

ilustrasi melayat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Meski kamu menerima snack yang dibagikan, perhatikan ketika hendak masuk dan menemui keluarga yang tengah berduka. Kurang sopan apabila dirimu membawanya di satu tangan. Sebab selain berjabat tangan, kamu mungkin juga perlu memegangi bahu bahkan memeluknya untuk memberikan ketabahan. 

Letakkan dulu snack tersebut di kursi yang kosong. Sekalian bisa buat penanda bahwa nanti dirimu akan duduk di sana. Apabila kamu datang bersama sejumlah teman, kalian juga dapat menemui keluarga secara bergantian. Kumpulkan snack kalian di satu kursi dan biarkan sebagian kawan menungguinya dulu.

Ini bukan tindakan yang menandakan kalian semua terlalu khawatir kotak konsumsi bakal diambil orang lain. Selain supaya rumah tidak seketika penuh sesak seperti andai kalian masuk bersama-sama, jangan ada kesan kalian mencampakkan makanan. Walaupun isinya hanya satu kue dan air mineral ukuran kecil, keluarga serta warga setempat sudah mengupayakannya di tengah suasana duka.

3. Boleh dimakan di tempat atau dibawa pulang

ilustrasi sepiring roti (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Lalu, apakah kamu boleh menyantap makanan yang diberikan? Tentu sangat boleh dan justru ini yang diharapkan oleh keluarga dan warga setempat yang telah bergotong royong. Bila dirimu berada di lokasi duka cukup lama bahkan menunggu sampai seluruh rangkaian pemakaman usai, nikmati di tempat.

Apalagi kamu duduk di bawah tenda berjam-jam pada siang hari, pastinya udara sangat panas. Wajar dirimu minum dan makan snack yang disajikan. Belum lagi nanti kamu akan ikut mengantar jenazah sampai ke tempat peristirahatan terakhir. Lebih baik menghabiskannya di sana daripada dirimu terus membawanya ke mana-mana.

Akan tetapi bila kamu hanya melayat sebentar, minuman dan makanan dalam kardus bisa dibawa pulang. Gak apa-apa dirimu keluar dari rumah duka dengan membawa kardus snack. Itu memang sudah menjadi jatahmu. Daripada kamu tampak meninggalkannya begitu saja. Itu sama dengan dirimu membuang makanan yang masih sangat layak buat dikonsumsi.

4. Makan besar biasanya tidak untuk semua tamu

ilustrasi meja hidangan (pexels.com/Cats Coming)

Selain snack, di beberapa daerah juga disediakan makan besar ketika ada kematian. Biasanya tetangga bergotong royong untuk memasak nasi, sayur, sampai lauknya. Semua hidangan ditata di rumah salah satu tetangga terdekat apabila rumah keluarga yang berduka tak cukup luas.

Kamu harus tahu bahwa makan besar ini umumnya cuma ditujukan untuk keluarga. Misalnya, keluarga yang datang jauh-jauh dari luar kota. Tentu mereka lelah serta lapar sehingga tak cukup kalau hanya diberi air mineral dan 1 atau 2 kue. Dengan telah disediakan makan besar, semua keluarga diharapkan dapat terus di sana sampai pemakaman selesai.

Mereka tak perlu lagi membeli makanan di luar bila jenazah masih cukup lama dimakamkan. Tinggal statusmu masih saudara atau bukan. Jika kamu juga bagian dari keluarga besar, ikutlah makan bersama yang lain. Ini juga menjadi tanda penghormatanmu pada warga setempat yang sudah bersusah payah menyiapkannya. Makanlah meski sedikit. 

5. Jangan membuang minuman dan makanan yang diberikan

ilustrasi sepiring roti (pexels.com/Mateusz Feliksik)

Ingat, aturan utamanya hanya dua yaitu habiskan makanan dan minuman di tempat atau bawa pulang. Memang sebagian orang menganggap menikmati makanan dan minuman dari keluarga yang berduka sebagai sesuatu yang buruk. Ada ketakutan kalau-kalau kesialan akan menimpa mereka yang menyantapnya.

Ini mitos, ya. Makanan tetaplah makanan di mana pun disajikan. Begitu juga dengan minuman. Bahkan kebanyakan snack dipesan dari toko roti. Artinya, kualitasnya sangat baik. Tidak pantas apabila dirimu justru membuangnya baik di sekitar lokasi duka maupun sesampainya di rumah. 

Makan dan minumlah seperti biasa. Jika pun kamu sulit untuk menyantapnya karena berbagai alasan, berikan pada orang di rumah. Terpenting jangan sampai keluarga yang berduka tahu bahwa dirimu menolak menikmati minuman dan makanan yang dibawa dari rumahnya. Itu akan sangat melukai perasaan mereka.

Diberi minuman dan makanan saat melayat merupakan upaya pihak keluarga untuk tetap menghargai tamu yang datang. Tentu dengan bantuan warga sekitar. Bila pun di keluargamu sendiri tak pernah ada makanan dan minuman untuk pelayat di setiap suasana duka, tetaplah menghormati perbedaan tradisi serta beradaptasi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team