Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Intinya sih...

  • Ketetapan Allah SWT adalah bentuk ujian dan kasih sayang-Nya
  • Doa-doa pendek untuk memohon keteguhan hati dan keikhlasan dalam menerima takdir
  • Bersyukur, berserah, dan berdoa agar diberi ketenangan jiwa dalam menghadapi ujian hidup

Ikhlas dalam menerima ketetapan Allah SWT merupakan salah satu bentuk kemuliaan dan menjadi kunci ketenangan hati. Dalam perjalanan hidup, kita sering dihadapkan pada berbagai ujian, baik berupa kesedihan, kehilangan, maupun tantangan yang sulit dipahami.

Dalam situasi seperti ini, sering kali kita menyalahkan kehidupan karena berjalan tidak sesuai harapan. Padahal, ketetapan yang Allah SWT berikan selalu baik karena sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Oleh karenanya, belajar ikhlas menerima takdir merupakan sikap yang wajib dimiliki setiap muslim. Berikut beberapa doa agar selalu ikhlas menerima ketetapan Allah SWT. 

1. Doa pendek agar selalu ikhlas

Ilustrasi berdoa (pexels.com/RDNE Stock project)

Menerima ketetapan Allah SWT memang bukanlah sesuatu yang mudah. Ini merupakan bentuk ujian sekaligus kasih sayang-Nya agar selalu mengingat Allah SWT dimanapun kita berada.

Terkadang, mental pun diuji saat berhadapan dengan ujian-ujian yang diberikan. Oleh karena itu, ada doa pendek yang berbunyi:

Hasbiyallāhu wa ni‘mal wakil

Artinya: “Cukuplah Allah bagiku dan ia sebaik-baik wakil.”

Merujuk NU Online, doa ini merupakan anjuran berdasarkan hadis riwayat Imam Abu Dawud, An-Nasai, dan Al-Baihaqi. Doa ini menyatakan bahwa kita perlu berpasrah atas ketetapan yang sudah digariskan.

Sikap menyerahkan segala urusan ujian berat kepada Allah SWT menjadi sangat penting. Doa pendek ini juga merupakan tanda pengusaan emosi karena dapat berbesar hati dalam menghadapi ujian-Nya.

2. Doa agar selalu merasa rida pada ketetapan-Nya

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Alena Darmel)

Meski berat, manusia harus ikhlas menerima takdir. Ada doa yang dianjurkan agar selalu merasa rida akan ketetapan-Nya. Doa ini sejatinya menjadi rangkaian panjang doa iktikaf di masjid terutama dibaca setelah melaksanakan qabliyah.

Allahumma Inni asaluka imanan daiman yubasyiru qalbi, wa asaluka yaqinan shadiqan hatta a’lam annahu lan yushibani illa ma katabtuhu alayya wa raddhina bima qasamtuhi li

Artinya: “Ya Allah, saya mohon kepada-Mu keimanan yang murni yang memenuhi hati saya dan saya mohon kepada-Mu pula keyakinan yang lurus, sehingga saya menyadari apa saja yang menimpa kepada saya itu merupakan sesuatu yang telah Kau putuskan dan merasa ridha terhadap pemberianmu."

Berdoa agar diberikan kekuatan untuk ikhlas menerima ketetapan Allah SWT sangat penting untuk menjaga keimanan dan mendekatkan diri kepada-Nya. Terdapat doa lainnya yang akan membantu menghadirkan keikhlasan dalam menerima takdir Allah SWT. 

Allahumma radhdhini bi qodhoika wa shobbirni 'ala balaika wa awzi’nii syukro ni’amaa-ika

Artinya: "Ya Allah, jadikan aku rida dalam menerima qada (ketentuan)-Mu dan jadikan aku sabar dalam menerima bala dari-Mu, dan tunjukilah aku untuk mensyukuri semua nikmat-nikmat-Mu."

3. Doa meminta keteguhan hati

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Thirdman)

Keikhlasan dalam menerima ketetapan-Nya bersumber dari hati. Maka, dibutuhkan keteguhan dan kebesaran hati untuk selalu lapang dalam menghadapi ujian. Sebagai pencipta manusia, Allah SWT memiliki kuasa besar dalam membolak-balikan hati, sesuai dengan kehendak-Nya. Berikut doa meminta keteguhan hati:

Ya muqollabul quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik

Artinya: "Wahai Zat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."

Ujian yang Allah SWT berikan bukan berarti mengarahkan manusia untuk putus asa. Manusia dituntut untuk selalu berusaha, berdoa, dan berpasrah atas ketetapan Allah SWT. Setiap muslim membutuhkan hati yang kuat agar tidak gampang menyerah, sehingga membuatnya terjerumus dalam kesesatan. Seperti pada anjuran doa berikut ini:

Rabbana laa tuzigh quluuubanaa ba’da idz hadaitanaa wahablanaa min ladun karahmah innaka antal wahhab

Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi." (QS. Ali Imran: 8)

4. Doa meminta keterlibatan Allah SWT dalam segala urusan

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Tuğba Kobal Yılmaz)

Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa kepada putrinya, Siti Fathimah R.A, untuk menjaga kesehatan mental. Doa ini tentang memohon rahmat dan keterlibatan Allah SWT dalam menyelesaikan masalah kita. Dilansir NU Online, doa ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi. Begini bunyinya:

Ya hayyu, ya qayyumu, bi rahmatika astaghitsu, ashlih li sya’ni kullahu, wa la takilni ila nafsi tharfata ‘aynin

Artinya: "Wahai Zat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Janganlah Kau biarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap." (HR An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, Al-Baihaqi)

Imam Bukhari meriwayatkan doa serupa, yaitu doa untuk kesehatan mental, sebuah doa yang dibaca pada saat menghadapi kebuntuan dan masalah dan memerlukan jalan keluar. Doa lainnya yang bisa diamalkan, yakni:

Allahumma, rahmataka arju, wa la takilni ila nafsi tharfata ‘aynin, ashlih li sya’ni kullahu, la ilaha illa anta

Artinya: "Ya Allah, kepada rahmat-Mu kuberharap. Janganlah Kau biarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau." (HR Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad)

5. Doa memohon jiwa yang tenang

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Zeynep Sude Emek)

Untuk dapat dengan mudah menerima ketetapan Allah SWT, manusia, khususnya umat muslim dianjurkan untuk selalu bersyukur dan tulus dalam menerima keadaan. Artinya, dengan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, ketenangan jiwa pun akan hadir, sehingga melatih keikhlasan terhadap ujian yang diberikan. Berikut doa agar diberi ketenangan jiwa.

Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu'minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna'u bi 'atho-ika

Artinya, "Ya Allah, aku memohon kepadaMu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang rida dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu."

Selain itu, terdapat pula doa lain yang dapat diamalkan untuk diberi ketenangan hati dalam keadaan di titik terendah dalam hidup. Doa tersebut adalah sebagai berikut:

Bismillâhi ‘ala nafsi wa mali wa dini. Allahumma radhdhini bi qada'ika, wa barik li fina quddira li hatta la uhibba ta'jila ma akhkharta, wa la ta'khira ma'ajjalta

Artinya: “Dengan nama Allah yang menguasai diri, harta, dan agamaku. Tuhanku, kondisikan batinku agar rela menerima ketentuan-Mu. Berkatilah aku pada semua yang ditakdirkan untukku sehingga aku enggan menyegerakan apa yang Kau tunda dan enggan menunda apa yang Kau segerakan.”

Doa merupakan wujud kepasrahan sekaligus cara memohon kepada Allah SWT agar hati diberi ketenangan, keyakinan, dan kesabaran dalam menjalani setiap ketetapan-Nya. Yuk, amalkan doa-doa ini dan terus semangat dalam menjalani hidup!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAliya