Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi mengalami tekanan mental (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)
Ilustrasi mengalami tekanan mental (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Intinya sih...

  • Doa kesehatan mental dan meminta keterlibatan Allah SWT

    • Rasulullah SAW mengajarkan doa kepada putrinya, Siti Fathimah RA, untuk menjaga kesehatan mental

  • Doa ini dibacakan pagi dan sore hari untuk memohon rahmat dan keterlibatan Allah SWT dalam menyelesaikan masalah kita

  • Doa untuk menghadapi kebuntuan masalah

    • Imam Bukhari meriwayatkan doa serupa, yaitu doa untuk kesehatan mental pada saat menghadapi kebuntuan dan masalah

  • Doa ini sebagai pengakuan bahwa seseorang harus bersandar sepenuhnya kepada Allah SWT

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Is kesehatan mental yang melanda generasi muda beberapa tahun ini meramaikan jagat media sosial. Biasanya, anak-anak muda seperti gen Z mengalami masalah mental karena tekanan pekerjaan, hubungan sosial, maupun tantangan hidup sehari-hari.

Pikiran dan perasaan kerap terbebani hingga memengaruhi ketenangan jiwa. Salah satu cara sederhana untuk menjaga keseimbangan batin adalah melalui doa. Tidak hanya mendekatkan diri kepada Tuhan, berdoa menjadi obat hati dan pikiran untuk lebih tenang, serta mampu menghadapi segala ujian kehidupan.

Bagi umat Islam, ada beberapa doa untuk menjaga kesehatan mental dan mampu menguatkan jiwa. Apa itu doanya? Cari tahu di sini, yuk!

1. Doa kesehatan mental dan meminta keterlibatan Allah SWT

Ilustrasi berdoa (pexels.com/RDNE Stock project)

Dilansir laman NU Online, Rasulullah SAW pernah mengajarkan doa kepada putrinya, Siti Fathimah RA, untuk menjaga kesehatan mental. Beliau meminta Fathimah RA untuk membacanya pagi dan sore hari. Doa ini dibacakan untuk memohon rahmat dan keterlibatan Allah SWT dalam menyelesaikan masalah kita.

Doa ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasai, Ibnu Sunni, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi, yang bunyinya:

Yā hayyu, yā qayyūmu, bi rahmatika astaghītsu, ashlih lī sya’nī kullahū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin

Artinya: "Wahai Dzat yang maha hidup dan maha kekal abadi, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Janganlah Kau biarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap." (HR An-Nasa'i, Ibnu Sunni, Al-Hakim, Al-Baihaqi)

2. Doa untuk menghadapi kebuntuan masalah

Ilustrasi berdoa (pexels.com/Thirdman)

Masih dari NU Online, Imam Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad meriwayatkan doa serupa, yaitu doa untuk kesehatan mental. Ini adalah sebuah doa yang dibaca pada saat menghadapi kebuntuan dan masalah dan memerlukan jalan keluar.

Doa ini juga sebagai pengakuan bahwa seseorang tidak dapat mengelola segala urusan sendirian dan harus sepenuhnya bersandar kepada Allah SWT. 

Allāhumma, rahmataka arjū, wa lā takilnī ilā nafsī tharfata ‘aynin, ashlih lī sya’nī kullahū, lā ilāha illā anta

Artinya, “Ya Allah, kepada rahmat-Mu kuberharap. Janganlah Kaubiarkan aku sendiri menyelesaikan urusan meski sekejap. Bawakanlah kemaslahatan pada segala urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau.” (HR Bukhari dalam Kitab Al-Adabul Mufrad)

3. Doa agar terhindar dari gangguan mental dan jeratan utang

Ilustrasi perempuan muslim berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Beberapa tahun belakangan, banyak berita tentang kasus bunuh diri yang disebabkan tekanan mental. Salah satu masalah terbesar adalah karena jeratan utang. Dalam kondisi seperti ini, banyak orang yang lupa bahwa doa dapat menjadi cara untuk menguatkan jiwa.

Dilansir laman Muhammadiyah, ada satu doa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dibaca berulang agar terhindar dari gangguan mental dan bebas dari utang. Berikut doanya:

Allahumma innii a'uudzu bika minal hammi wal hazan. Wa a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasal. Wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a'uudzu bika min gholabatid daini wa qahrir rijaal

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat kikir dan pengecut, dari jeratan utang yang berat, dan dari tekanan manusia lain.’” (HR. al-Bukhārī).

Al-hamm (kegelisahan terhadap sesuatu yang belum terjadi) dan al-ḥuzn (kesedihan karena masa lalu), merupakan hal yang sering melemahkan jiwa dan semangat. Nabi Muhammad SAW memohon berlindung dari keduanya karena orang yang terlalu sibuk dengan masa lalu atau terlalu cemas akan masa depan, dapat kehilangan tenaga untuk hidup hari ini.

Selanjutnya, Beliau juga berlindung dari al-‘ajz (kelemahan) dan al-kasal (kemalasan), yang menghalangi produktivitas seorang Muslim. Selain itu, al-bukhl (kikir) dan al-jubn (pengecut) merupakan dua sifat yang merusak hubungan sosial serta mengerdilkan jiwa.

Dalam doa ini juga tampak bahwa Nabi Muhammad SAW berlindung dari ḍala‘ al-dayn alias jeratan utang. Tidak hanya menjerat finansial, utang juga bisa menjerumuskan pada kebohongan, ingkar janji, bahkan lalai beribadah.

Ketiga doa ini bisa kamu lafalkan sesering mungkin untuk menjaga kesehatan mental dan menyerahkan semua masalah pada Allah SWT. Dengan doa-doa ini, jiwa akan semakin kuat dalam menghadapi ujian hidup, insya Allah. So, tetap semangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team