ilustrasi salat (pexels.com/Michael Borrows)
Tata caranya sama seperti mengerjakan sholat sunnah dua rakaat. Hanya yang membedakan pada niat dan bacaan suratan setelah Surat Al-Fatihah.
1. Bacaan niat sholat sholat Isyroq
Ushalli sunnatal Isyraqi rak'ataini mustaqbilal kiblati lillahi ta'ala. Allahu akbar.
Artinya: "Aku berniat sholat Isyraq dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala. Allahu akbar."
2. Setelah membaca surat Al Fatihah, dianjurkan membaca surat An-Nur ayat 35
Allāhu nụrus-samāwāti wal-arḍ, maṡalu nụrihī kamisykātin fīhā miṣbāḥ, al-miṣbāḥu fī zujājah, az-zujājatu ka`annahā kaukabun durriyyuy yụqadu min syajaratim mubārakatin zaitụnatil lā syarqiyyatiw wa lā garbiyyatiy yakādu zaituhā yuḍī`u walau lam tamsas-hu nār, nụrun 'alā nụr, yahdillāhu linụrihī may yasyā`, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nās, wallāhu bikulli syai`in 'alīm.
Artinya: "Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
3. Pada rakaat kedua, setelah melantunkan surat Al-Fatihah, dilanjutkan melantunkan surat An-Nur ayat 36-38.
Fī buyụtin ażinallāhu an turfa'a wa yużkara fīhasmuhụ yusabbiḥu lahụ fīhā bil-guduwwi wal-āsāl. Rijālul lā tul-hīhim tijāratuw wa lā bai'un 'an żikrillāhi wa iqāmis-salāti wa ītā`iz-zakāti yakhāfụna yauman tataqallabu fīhil qulụbu wal-absār. Liyajziyahumullāhu ahsana mā 'amilụ wa yazīdahum min faḍlih, wallāhu yarzuqu may yasyā`u bigairi hisāb.
Artinya: "(Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang, orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan sholat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat), (mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas."