ilustrasi bikin konten di media sosial bersama anak (pexels.com/Jep Gambardella)
Banyak orang yang menyebut bahwa ain adalah penyakit. Namun, menurut Quraish Shihab, ain adalah pandangan mata yang berkembang maknanya sehingga bisa mencakup segala sesuatu yang terpikirkan secara fokus.
Sederhananya, ain bisa diartikan sebagai pengaruh buruk dari pandangan mata atau pikiran disertai rasa takjub atau iri hati. Hal tersebut dapat menimbulkan mudarat terhadap apa saja yang dilihatnya.
Menukil NU Online, bisanya orang yang memiliki ain dipenuhi iri dan dengki. Kalau pun tidak iri atau dengki, kekagumannya berlebihan tanpa dibarengi menyebut nama Allah. Akhirnya, kekaguman itu malah membawa pengaruh negatif.
Menurut Syekh Ibnu Hajar al-‘Asqalany dalam Fath al-Bari, juz 10, h. 200, berikut penjelasan tentang ain:
والعين نظر باستحسان مشوب بحسد من خبيث الطبع يحصل للمنظور منه ضرر
Artinya: "Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya."