Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
uang koin
ilustrasi uang koin (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Intinya sih...

  • Donaturnya banyak, jangan khawatir

  • Terpenting tidak memberatkanmu

  • Meski sedikit berarti besar bagi penerima

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu mungkin sudah punya keinginan untuk berdonasi baik saat terjadi bencana besar di tanah air atau secara rutin tiap bulan. Akan tetapi, sampai hari ini belum terlaksana. Dirimu selalu dibuat maju mundur karena merasa gak punya banyak uang atau barang buat disumbangkan.

Pikirmu, masa kamu cuma kasih 50 ribu rupiah atau lebih kecil lagi? Padahal, tampak banyak orang berdonasi hingga 500 ribu bahkan jutaan rupiah. Kamu takut sumbanganmu yang kecil tidak berdampak apa-apa.

Bahkan jangan-jangan itu bakal membuatmu diejek orang yang mengetahuinya. Hilangkan keraguanmu dan mulailah membiasakan bederma berapa pun nominal uang yang dimiliki. Donasi bukan tentang jumlah banyak atau sedikit, kok.

1. Donaturnya banyak, jangan khawatir

ilustrasi membagikan bantuan (pexels.com/OfficialDesign Africa)

Kegiatan open donasi akan mempertemukan begitu banyak orang dengan semangat yang sama. Yaitu, semangat meringankan penderitaan sesama atau membantu meningkatkan kualitas hidup mereka. Jumlah donaturnya pasti banyak sekali.

Gak cuma puluhan atau ratusan orang, melainkan bisa sampai ribuan bahkan jutaan penyumbang. Masing-masing berdonasi dengan angka yang berbeda-beda. Ada donatur yang kasih 10 ribu rupiah hingga jutaan rupiah.

Ada orang yang membagikan satu kardus pakaian pantas pakai. Ada pula penyumbang satu truk sandang untuk pengungsi. Semua bantuan itu akan dikumpulkan dan disalurkan. Seandainya ada 1 juta orang yang masing-masing berdonasi 10 ribu rupiah saja telah terkumpul 10 miliar rupiah. Angka yang sangat besar.

2. Terpenting tidak memberatkanmu

ilustrasi donasi uang (pexels.com/Defrino Maasy)

Berdonasi merupakan tindakan murah hati yang amat mulia. Banyak orang dapat terbantu berkat donasi dari masyarakat, termasuk kamu. Akan tetapi, untuk besarannya hendaknya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Jangan memaksakan diri untuk menyumbang sebanyak-banyaknya yang malah berakibat buruk buat kamu sendiri. Contoh, kamu cuma punya tabungan 1 juta rupiah dan di dompet tinggal 100 ribu. Bila 950 ribu rupiahnya ditransfer sebagai donasi, bisa-bisa di bulan ini dirimu kesulitan makan.

Berdonasilah secara bijak dengan memperhitungkan kemampuan diri. Bagus kalau kamu bisa menyumbang banyak. Akan tetapi, dirimu menyumbang lebih sedikit juga tetap mulia. Donasikan sebagian dari kelebihan hartamu dan bukan seluruh kekayaanmu.

3. Bisa dilakukan secara diam-diam

ilustrasi membagikan makanan (pexels.com/Funmiphotography A)

Sekarang berdonasi dapat dilakukan dengan sangat mudah dan privasi terjaga. Kamu tinggal membuka M-banking atau dompet digitalmu. Klik nomor rekening tujuan dan besaran donasi. Dirimu tidak perlu langsung berhadapan dengan penggalang bantuan.

Tentu uang masuk akan tetap didata. Akan tetapi, kerahasiaan identitas serta sumbanganmu juga terjaga. Memang terkadang ada tipe donasi yang bukti transfernya diunggah di media sosial sebagai bentuk transparansi.

Namun, kamu bisa minta sumbanganmu tak usah ditampilkan. Gak perlu malu sekalipun dirimu merasa sumbanganmu kecil. Selama kamu tidak berkoar-koar, orang-orang bahkan tak tahu dirimu habis berdonasi. Biar itu menjadi urusanmu, penggalang dana, serta Tuhan.

4. Meski sedikit berarti besar bagi penerima

ilustrasi donasi barang (pexels.com/Gustavo Fring)

Misalnya, kamu cuma punya 30 potong pakaian pantas pakai. Kalau pakaian itu ditaruh di kardus gak sampai memenuhinya. Dirimu menjadi ragu untuk mengirimkannya ke daerah bencana. Orang-orang mengirimkan pakaian pantas pakai sampai berkarung-karung sekali angkut.

Namun, tanpa sadar jika dirimu mengurungkan niat berbagi pakaian bekas malah kasihan korban bencana. Misal, satu orang dapat dua potong. Artinya, sudah ada 15 orang yang terbantu oleh donasimu.

Daripada mereka kedinginan terus mengenakan pakaian yang sama dari awal bencana. Lumayan, sumbangan pakaian darimu bisa buat ganti. Kamu akan memberikan kehangatan di tubuh 15 hingga 30 orang melalui donasi yang menurutmu kecil.

5. Nunggu punya lebih banyak malah gak pernah berdonasi

ilustrasi makanan untuk pengungsi (pexels.com/Victor Chijioke)

Memiliki niat baik sudah bagus. Akan tetapi, niat positif itu baru berguna setelah benar-benar dilaksanakan. Sekarang kamu membayangkan bakal menyumbang bila sudah punya lebih banyak uang atau barang.

Namun, jangan lupa bahwa godaan untuk perbuatan baik tidak pernah sedikit. Nanti ketika dirimu telah memiliki lebih banyak uang pasti muncul alasan baru. Seperti kamu lagi ada banyak kebutuhan atau sudah ramai orang yang menyumbang.

Daripada sumbangan menumpuk mending dirimu lain kali saja mengambil peran. Akan tetapi, bila berita suatu bencana nyaris tidak terdengar di media massa nanti kamu malah meremehkan dampaknya. Ujungnya, dirimu kembali berpikir tak perlu berdonasi saat ini.

6. Donasi dibutuhkan mendesak

ilustrasi bantuan makanan (pexels.com/Lagos Food Bank Initiative)

Semua bentuk donasi untuk kegiatan sosial penting. Akan tetapi, ada penggunaan yang sifatnya mendesak dan masih bisa ditunda. Contoh donasi yang penting tapi dapat dinomorduakan kalau ada prioritas lain ialah memperbaiki rumah warga kurang mampu.

Bila dana tersedia dan tidak terjadi bencana yang mengancam nyawa, renovasi rumah bisa segera dilakukan. Namun, jika ada bencana yang mengakibatkan kerentanan pangan maka ini yang diprioritaskan. Bantuan dari masyarakat harus dikumpulkan dan disalurkan secepatnya.

Dirimu jangan lagi menunda-nunda niat membantu. Gak apa-apa sekarang baru ada sedikit uang yang dapat ditransfer. Nanti sehabis kamu gajian bisa kembali berdonasi. Proses evakuasi korban sampai pemulihan pasca bencana bisa makan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan. Aliran bantuan terus diperlukan.

Gak usah minder melihat besaran donasi dari orang lain. Ingat, donasi bukan tentang jumlah banyak atau sedikit. Setiap bentuk bantuanmu sangat berarti bagi penerimanya. Lebih baik kamu menyumbang sekarang juga sebab boleh jadi itu menyelamatkan nyawa lebih dari satu orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team