Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kak Eklin dan Dodi di Pulau Banda. (instagram.com/@kak_eklin)

Maluku adalah sebuah provinsi yang beribu kota di Ambon. Maluku mendapat julukan sebagai kepulauan rempah dari dulu hingga saat ini. Sama seperti beberapa daerah lain, Maluku pun pernah mengalami berbagai macam konflik dengan daerah lain. Terjadi konflik sektarian Maluku atau Perang Salib Maluku awal 1999 pada era reformasi hingga 2002, yang diakhiri dengan ditandatanganinya Piagam Malino II.

Sebuah kisah sejarah konflik etnis politik yang melibatkan agama di kepulauan Maluku telah menoreh luka bagi rakyatnya. Eklin Amtor de Fretes atau Kak Eklin, sapaan akrabnya, adalah salah seorang yang mengalami masa pahit itu waktu kecil. Saat ini, Kak Eklin merupakan seorang pendeta yang juga aktif dengan berbagai kegiatan perdamaian. Simak kisah inspiratifnya, yuk!

1. Punya harapan agar tercipta dan terjaganya perdamaian di Maluku

bersama anak-anak SD Kristen Batu Merah (instagram.com/@kak_eklin)

Berbekal sebagai trainer dari Living Values Education, pada 2017 Kak Eklin mendirikan program bernama Youth Interfaith Peace Camp atau kemah damai pemuda lintas iman (Islam, Kristen, Katolik, agama suku Nuaulu). Tujuannya adalah menghidupkan perdamaian lewat kreativitas dan keseharian hidup bagi kalangan muda. 

Seiring berjalannya waktu, ternyata kebutuhan akan nilai-nilai perdamaian juga sangat diperlukan bagi anak-anak kecil. Tumbuhlah ide untuk mengajarkan anak-anak dengan bantuan boneka agar lebih mudah dipahami. Cara ini pun dianggap lebih mudah menarik perhatian anak-anak.

Pada Januari 2018 awal baru bisa mendongeng, Kak Eklin menceritakan kisahnya yang pernah ditolak untuk melakukan aktivitas perdamaian melalui mendongeng. Itu karena prasangka yang ditujukan kepada Kak Eklin. ia dianggap hendak melakukan proses kristenisasi dengan menggunakan media mendongeng tersebut atau masuk melalui anak-anak.

Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangatnya. Hingga pada 2019, Kak Eklin membuat program Rumah Dongeng Damai. Di sini, anak-anak bisa banyak belajar akan perdamaian yang dikemas dalam bentuk dongeng. Tak hanya itu, anak-anak juga diajarkan berbahasa Inggris dan bahasa Jerman. Ada juga kelas seni.

 

2. Berbagai kegiatan Rumah Dongeng Damai yang menyenangkan

Editorial Team

EditorYudha

Tonton lebih seru di