Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang beribadah (pexels.com/Timur Weber)

Tak terasa, Ramadan sudah hari ke-20. Malam ke-20 Ramadan menandai dimulainya sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Sepuluh hari terakhir bulan Ramadan menjadi momen yang paling dinanti oleh umat Islam. Sebab, bagi umat Islam, waktu-waktu tersebut adalah periode penting malam Lailatulqadar, yakni malam diturunkannya wahyu Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam berlomba-lomba meningkatkan ibadah mereka untuk dapat meraih keberkahan serta kemuliaan Lailatulqadar.

Mengetahui hal itu, penting untuk konsisten melaksanakan sholat Tarawih, termasuk sholat Tarawih malam ke-20. Dengan konsisten melaksanakan sholat Tarawih, kamu bisa memanfaatkan secara maksimal waktu di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Terlebih sholat Tarawih malam ke-20 ini memiliki fadhilahnya tersendiri sebagaimana yang disebutkan dalam kitab. Berikut ulasan mengenai fadhilah sholat Tarawih malam ke-20!

1. Mendapatkan pahala seperti pahala orang mati syahid dan orang saleh

ilustrasi orang beribadah (pexels.com/Mohammed Alim)

Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khubawi dalam kitabnya yang berjudul Durratun Nasihin menyebutkan bahwa pada malam ke-20 bulan Ramadan, umat Islam akan memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang mati syahid dan orang saleh.

وَفِى اللَّيْلَةِ الْعِشْرِيْنَ يُعْطَى ثَوَابَ الشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ

Artinya, “Pada malam kedua puluh, akan diberi pahala seperti pahala orang yang mati syahid dan orang-orang saleh.”

Dalam agama Islam, mati syahid merupakan kemuliaan. Namun, kemuliaan yang dimaksud bukan berarti kematian itu lebih baik dibanding kehidupan ya, sehingga memunculkan prinsip segan hidup dan berani mati. Mati syahid sama mulianya dengan kehidupan yang penuh martabat, tidak diperbudak, serta kehidupan yang dalam keadaan beriman. Makna mati syahid mengacu pada kematian yang diberkahi oleh Allah SWT.

Ada sebelas jenis mati syahid dalam agama Islam. Dilansir laman Muhammadiyah, sebelas jenis mati syahid tersebut meliputi orang yang terbunuh di jalan Allah, orang yang mati di jalan Allah, orang yang senantiasa berdoa atau rindu agar mati di jalan Allah, orang yang mati karena wabah penyakit atau pandemi, orang yang mati karena penyakit dalam perutnya, orang yang mati tenggelam, orang yang mati tertimpa benda keras, orang yang mati terbakar, perempuan yang meninggal karena kehamilannya atau saat melahirkan, orang yang mati karena membela hartanya, serta orang yang terbunuh karena membela agama maupun anggota keluarganya.

2. Mendapatkan ampunan dosa kecil maupun besar

Editorial Team

EditorRiani Shr

Tonton lebih seru di